bacakoran.co

Fakta Terbaru Bjorka yang Berhasil Ditangkap Polisi, Ternyata Sudah Lama di Dark Web, Ini Buktinya!

Bjorka Ketahuan! Fakta Mengejutkan Terungkap, Ternyata Cuma Belajar dari Medsos!-Gambar Ist-

BACAKORAN.CO - Nama Bjorka kembali menjadi sorotan publik setelah kepolisian berhasil menangkap seorang pria yang diduga kuat sebagai sosok di balik akun peretas tersebut.

Pria berinisial WFT (22) asal Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara ini ditangkap pada Selasa, 23 September 2025 di rumah kekasihnya.

Kasus ini dengan cepat menjadi viral di media sosial karena mengungkap berbagai fakta mengejutkan tentang latar belakang pelaku dan aksi-aksinya.

Penangkapan WFT dilakukan oleh tim Polda Metro Jaya setelah pelacakan digital selama beberapa bulan.

Dalam konferensi pers, polisi menyebut bahwa pelaku telah mengoperasikan akun media sosial dengan nama @bjorkanesiaa, yang digunakan untuk menyebarkan klaim peretasan terhadap sebuah bank swasta besar di Indonesia.

BACA JUGA:Polisi Berhasil Tangkap Hacker Bjorka, Netizen Malah Curiga Usai 'Bjorka Lain' Singgung ini di Story IG

BACA JUGA:Bukan Ahli IT! Sosok Bjorka yang Ditangkap Polisi Ternyata Tak Lulus Sekolah, Cuma Belajar Retas dari Medsos

Dari hasil penyelidikan awal, WFT mengaku telah mengakses dan mengklaim memiliki 4,9 juta data nasabah bank tersebut.

Aksi WFT diduga dilakukan dari daerah asalnya di Sulawesi Utara.

Ia tidak bekerja di bidang teknologi informasi secara profesional, melainkan hanya belajar secara otodidak melalui media sosial dan forum-forum online.

Fakta ini membuat publik terkejut, mengingat kemampuan meretas yang diklaimnya cukup besar.

Klaim Peretasan dan Modus Operandi

BACA JUGA:Hacker Bjorka Ditangkap! Ternyata Pemuda 22 Tahun Asal Sulut, Ini Sosok Aslinya

BACA JUGA:Hacker Bjorka Kembali Beraksi! BCA dan BSI Dapat Peringatan Serangan Ransomware, Data Nasabah Bocor?

Menurut keterangan polisi, WFT menggunakan platform X (sebelumnya Twitter) untuk menunjukkan potongan database yang diduga berasal dari sistem bank.

Fakta Terbaru Bjorka yang Berhasil Ditangkap Polisi, Ternyata Sudah Lama di Dark Web, Ini Buktinya!

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - nama kembali menjadi sorotan publik setelah kepolisian berhasil menangkap seorang pria yang diduga kuat sebagai sosok di balik akun peretas tersebut.

pria berinisial wft (22) asal desa totolan, kecamatan kakas barat, minahasa, sulawesi utara ini ditangkap pada selasa, 23 september 2025 di rumah kekasihnya.

kasus ini dengan cepat menjadi viral di media sosial karena mengungkap berbagai fakta mengejutkan tentang latar belakang pelaku dan aksi-aksinya.

penangkapan wft dilakukan oleh tim polda metro jaya setelah pelacakan digital selama beberapa bulan.

dalam konferensi pers, menyebut bahwa pelaku telah mengoperasikan akun media sosial dengan nama @bjorkanesiaa, yang digunakan untuk menyebarkan klaim peretasan terhadap sebuah bank swasta besar di indonesia.

dari hasil penyelidikan awal, wft mengaku telah mengakses dan mengklaim memiliki 4,9 juta data nasabah bank tersebut.

aksi wft diduga dilakukan dari daerah asalnya di sulawesi utara.

ia tidak bekerja di bidang teknologi informasi secara profesional, melainkan hanya belajar secara otodidak melalui media sosial dan forum-forum online.

fakta ini membuat publik terkejut, mengingat kemampuan meretas yang diklaimnya cukup besar.

klaim peretasan dan modus operandi

menurut keterangan polisi, wft menggunakan platform x (sebelumnya twitter) untuk menunjukkan potongan database yang diduga berasal dari sistem bank.

setelah memposting data tersebut, wft kemudian menghubungi pihak bank dan mengklaim sebagai peretas yang berhasil menembus sistem mereka.

modus ini dilaporkan sebagai bentuk pemerasan digital, dengan tujuan agar pihak bank memberikan respon dan pengakuan terhadap klaim tersebut.

tak hanya data perbankan, polisi juga menemukan bahwa wft mengaku telah mengakses dan menjual data dari sektor lain, seperti perusahaan kesehatan dan beberapa institusi swasta.

aktivitasnya dilakukan melalui dark forum atau dark web, tempat di mana data-data hasil peretasan sering diperjualbelikan secara anonim menggunakan mata uang kripto.

barang bukti digital yang diamankan

dalam proses penangkapan, polisi menyita sejumlah barang bukti yang menjadi kunci penyelidikan.

di antaranya dua ponsel, satu tablet, dua sim card, dan sebuah media penyimpanan berisi 28 akun email yang digunakan wft dalam aktivitasnya.

semua perangkat tersebut kini sedang dalam tahap analisis forensik digital untuk memastikan sejauh mana keterlibatan pelaku dan apakah ia terhubung dengan jaringan peretas lainnya.

latar belakang pendidikan dan kemampuan teknologi

salah satu fakta yang cukup mengejutkan adalah latar belakang pendidikan wft.

ia diketahui tidak menyelesaikan pendidikan di smk dan tidak memiliki latar belakang teknologi informasi secara formal.

ia hanya belajar melalui konten media sosial, komunitas daring, dan forum hacker internasional.

meski begitu, kemampuannya dalam mengakses data dan menjelajahi forum gelap membuatnya mampu melakukan aksi-aksi peretasan yang cukup canggih.

proses hukum dan dugaan keterlibatan lebih luas

wft kini ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal-pasal dalam uu ite dan uu perlindungan data pribadi.

ancaman hukuman maksimal yang dapat dijatuhkan kepadanya adalah 12 tahun penjara dan denda miliaran rupiah.

polisi juga masih mendalami apakah wft benar-benar sosok yang sama dengan bjorka yang sudah terkenal sejak tahun 2020, atau hanya menggunakan nama samaran tersebut untuk mendapatkan popularitas.

sejumlah pakar keamanan siber juga mengingatkan bahwa dalam dunia hacker, penggunaan alias populer sering kali dilakukan oleh lebih dari satu individu.

artinya, sangat mungkin akun “bjorka” pernah berpindah tangan atau digunakan oleh beberapa orang berbeda selama bertahun-tahun.

kasus ini menjadi perhatian nasional karena menyangkut keamanan data masyarakat.

publik kini menunggu hasil lengkap penyelidikan digital forensik dan proses hukum terhadap wft.

banyak pihak juga mendesak pemerintah dan sektor swasta untuk memperketat keamanan siber agar kasus kebocoran data serupa tidak terus berulang.

penangkapan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa meskipun seseorang tidak memiliki latar belakang teknologi formal, dengan akses internet dan informasi yang terbuka.

mereka tetap bisa mengembangkan kemampuan meretas yang membahayakan.

pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat umum diimbau untuk lebih waspada terhadap ancaman kejahatan siber yang semakin kompleks.

Tag
Share