bacakoran.co

Israel Akhirnya Menarik Mundur Pasukan IDF dari Jalur Gaza Setelah Gencatan Senjata Disepakati Bersama

Pasukan Israel mulai ditarik dari Jalur Gaza setelah disepakatinya gencatan senjata permanen antara Israel dan Hamas.-Gambar Ist-

BACAKORAN.CO - Setelah dua tahun konflik berdarah yang menelan puluhan ribu korban jiwa, Israel akhirnya mulai menarik mundur pasukan militernya (IDF) dari Jalur Gaza.

Keputusan bersejarah ini menjadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata permanen dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang diumumkan pada Jumat (10/10/2025).

Langkah tersebut membuka babak baru di Timur Tengah, setelah perang panjang yang menghancurkan wilayah Gaza dan menimbulkan krisis kemanusiaan terburuk dalam dua dekade terakhir.

Dunia internasional pun menyambut kabar ini dengan lega, meski bayang-bayang kehancuran dan ketidakpercayaan masih menyelimuti rakyat Palestina.

Israel mulai menarik pasukannya secara bertahap dan berjanji akan menyelesaikan proses penarikan total dalam waktu 24 jam.

BACA JUGA:Tahap Pertama Rencana Damai Israel–Hamas Disambut Bahagia Warga Palestina, Sandera Akan Dibebaskan

BACA JUGA:Tolak Mentah-mentah! Pemerintah Indonesia Batalkan Seluruh Visa Atlet Israel

Penarikan ini merupakan bagian dari rencana perdamaian yang digagas Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang memediasi negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas di Sharm el-Sheikh, Mesir.

“Dalam 24 jam ke depan, tentara Israel akan menyelesaikan penarikan pasukannya dari beberapa wilayah di Jalur Gaza sampai ke garis kuning, seperti yang disepakati dalam rencana Trump,” tulis laporan Anadolu, dikutip dari TvOneNews.

Gencatan Senjata Disepakati, IDF Mulai Tarik Pasukan

Keputusan penarikan pasukan disetujui oleh Kabinet Perang Israel setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui gencatan senjata permanen dengan Hamas.

Kesepakatan tersebut mencakup penghentian operasi militer, pertukaran sandera, serta pembebasan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

BACA JUGA:Isi Lengkap Gencatan Senjata Tahap Pertama Israel–Hamas, Akhir Perang Gaza?

BACA JUGA:Fantastis! AS Gelontorkan Rp360 Triliun untuk Bantu Israel Serang Gaza, Terbesar dalam Sejarah Modern

Israel Akhirnya Menarik Mundur Pasukan IDF dari Jalur Gaza Setelah Gencatan Senjata Disepakati Bersama

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - setelah dua tahun konflik berdarah yang menelan puluhan ribu korban jiwa, israel akhirnya mulai menarik mundur pasukan militernya () dari jalur gaza.

keputusan bersejarah ini menjadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata permanen dengan kelompok perlawanan , hamas, yang diumumkan pada jumat (10/10/2025).

langkah tersebut membuka babak baru di timur tengah, setelah perang panjang yang menghancurkan wilayah gaza dan menimbulkan krisis kemanusiaan terburuk dalam dua dekade terakhir.

dunia internasional pun menyambut kabar ini dengan lega, meski bayang-bayang kehancuran dan ketidakpercayaan masih menyelimuti rakyat palestina.

mulai menarik pasukannya secara bertahap dan berjanji akan menyelesaikan proses penarikan total dalam waktu 24 jam.

penarikan ini merupakan bagian dari rencana perdamaian yang digagas presiden amerika serikat donald trump, yang memediasi negosiasi tidak langsung antara israel dan hamas di sharm el-sheikh, mesir.

“dalam 24 jam ke depan, tentara israel akan menyelesaikan penarikan pasukannya dari beberapa wilayah di jalur gaza sampai ke garis kuning, seperti yang disepakati dalam rencana trump,” tulis laporan anadolu, dikutip dari tvonenews.

gencatan senjata disepakati, idf mulai tarik pasukan

keputusan penarikan pasukan disetujui oleh kabinet perang israel setelah perdana menteri benjamin netanyahu menyetujui gencatan senjata permanen dengan hamas.

kesepakatan tersebut mencakup penghentian operasi militer, pertukaran sandera, serta pembebasan tahanan palestina yang ditahan di penjara-penjara israel.

“pasukan mulai memposisikan diri di sepanjang garis penempatan yang diperbarui sebagai persiapan untuk perjanjian gencatan senjata dan pemulangan para sandera,” tulis pernyataan resmi idf, dikutip dari cnn indonesia.

namun, juru bicara idf avichay adraee mengingatkan bahwa penarikan tidak dilakukan secara penuh.

beberapa wilayah gaza masih dianggap berisiko tinggi dan tetap dijaga ketat oleh pasukan komando selatan.

“anda tidak boleh mendekat ke pasukan idf. mendekati mereka berarti membahayakan diri sendiri,” ujar adraee dalam pernyataan di akun media sosial x.

ia menambahkan bahwa wilayah utara gaza seperti beit hanoun, beit lahiya, dan shejaiya, serta beberapa titik di selatan seperti rafah dan khan younis, masih sangat berbahaya untuk didekati.

video konvoi kendaraan lapis baja idf yang mulai meninggalkan gaza juga diunggah di media sosial, menjadi simbol berakhirnya babak paling kelam dalam konflik dua tahun terakhir.

detik-detik penarikan dan ratifikasi perdamaian

kendaraan militer israel telah ditarik dari kota gaza dan khan younis.

badan pertahanan sipil gaza mengonfirmasi penarikan tersebut, menyatakan bahwa pasukan israel sudah meninggalkan sejumlah titik utama di wilayah yang sebelumnya menjadi pusat pertempuran.

“pasukan israel telah mundur dari beberapa wilayah di kota gaza,” ujar mohammed al-mughayyir, pejabat senior badan pertahanan sipil gaza, dilansir dari kantor berita afp.

pemerintah israel meratifikasi kesepakatan gencatan senjata dengan hamas pada jumat malam waktu setempat, hanya 24 jam setelah mediator dari mesir, turki, dan qatar mengumumkan keberhasilan perundingan.

dalam pernyataan resminya, netanyahu menyebut kesepakatan tersebut sebagai langkah strategis menuju stabilitas kawasan.

kesepakatan yang diusulkan presiden as donald trump ini mencakup tiga tahap besar: penghentian total serangan, pertukaran sandera dan tahanan, serta penarikan penuh pasukan israel dari jalur gaza.

rencana itu juga disertai pengawasan langsung dari amerika serikat, mesir, dan qatar untuk memastikan implementasinya berjalan tanpa pelanggaran.

namun, di balik euforia gencatan senjata, luka gaza belum sembuh.

data dari tvonenews menunjukkan lebih dari 67.200 warga palestina tewas sejak oktober 2023, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

infrastruktur publik hancur total, ribuan keluarga kehilangan rumah, dan banyak wilayah kini “nyaris tak layak huni.”

masyarakat internasional menyambut baik langkah israel ini, tapi skeptisisme tetap mengiringinya.

banyak pihak menilai, penarikan pasukan hanyalah “rehat taktis” yang bisa berakhir sewaktu-waktu jika situasi politik kembali memanas.

Tag
Share