Siswa yang Ketahuan Merokok dan Kepsek SMAN 1 Cimarga Sepakat Berdamai, Aksi Mogok Belajar Berakhir
Mediasi konflik antara kepala sekolah dan siswa SMAN 1 Cimarga/Kolase Bacakoran.co--Instagram @medsoszone
BACAKORAN.CO - Konflik internal yang sempat terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, akhirnya berujung pada perdamaian.
Kepala sekolah (kepsek) Dini Fitria dan siswanya, Indra Lutfiana Putra, yang sebelumnya berselisih terkait dugaan kekerasan, telah sepakat untuk saling memaafkan dalam sebuah pertemuan mediasi tertutup yang difasilitasi langsung oleh Gubernur Banten, Andra Soni.
Pertemuan berlangsung pada Rabu, 15 Oktober 2025, di ruang kerja Gubernur Andra Soni di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang.
Dalam suasana yang penuh haru dan refleksi, kedua pihak menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
"Saya minta maaf atas kesalahan saya," ujar Indra.
"Ibu maafkan, dan ibu juga minta maaf atas kata-kata ibu. Semoga di hati Indra bisa ikhlas," timpal Dini Fitria.
BACA JUGA:Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga Usai Viral Tampar Siswa yang Merokok di Sekolah
BACA JUGA:Kepsek Tampar Siswa Merokok, 630 Murid SMAN 1 Cimarga Mogok Serentak!
Dini juga menyampaikan harapannya agar Indra dapat meneladani pesan keikhlasan yang disampaikan oleh Gubernur Andra Soni.
Ia mendoakan agar siswanya tersebut menjadi pribadi yang sukses di masa depan.
"Pak Gubernur telah memberikan pengajaran tentang keikhlasan. Semoga Indra bisa legowo dan sukses," ujar Dini.
Kronologi Kekerasan dan Aksi Mogok Belajar
Sebelum perdamaian tercapai, konflik bermula dari insiden saat Indra diduga tertangkap basah sedang merokok di lingkungan sekolah.
Kepala sekolah Dini Fitria diduga melakukan tindakan yang dianggap sebagai kekerasan saat menegur Indra.
Peristiwa ini memicu reaksi keras dari para siswa, yang kemudian melakukan aksi mogok belajar selama dua hari sebagai bentuk protes.