bacakoran.co

Siswa yang Ketahuan Merokok dan Kepsek SMAN 1 Cimarga Sepakat Berdamai, Aksi Mogok Belajar Berakhir

Mediasi konflik antara kepala sekolah dan siswa SMAN 1 Cimarga/Kolase Bacakoran.co--Instagram @medsoszone

Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) SMAN 1 Cimarga, Dhea Najmilayali, menjelaskan bahwa aksi mogok tersebut bukan bentuk dukungan terhadap pelanggaran merokok, melainkan sebagai penolakan terhadap dugaan kekerasan di lingkungan pendidikan.

BACA JUGA:Kepsek SMAN di Lebak Diduga Tampar Siswa Gegara Merokok, 630 Murid Mogok Sekolah

BACA JUGA:Puluhan Siswa Keracunan Makan Gratis di Cibinong, Sekolah Diliburkan, Kepsek Minta Program MBG Dievaluasi!

"Jadi kemarin itu proses negosiasinya kita manggil sekitar 12 orang anak, perwakilan kelas... bernegosiasi tentang apa yang mereka inginkan," ujar Dhea, dikutip Bacakoran.co dari Prime News, Metro TV.

Dhea juga menegaskan bahwa para siswa tetap menunjukkan semangat belajar dengan mengikuti pembelajaran secara daring selama aksi berlangsung.

"Jadi yang mereka lakukan itu hanya sekadar untuk rasa seperti itu," tegasnya.

Gubernur Banten Cabut Penonaktifan Kepala Sekolah

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Andra Soni juga mengumumkan pencabutan status penonaktifan sementara terhadap Dini Fitria.

Sebelumnya, Dini dinonaktifkan untuk menjaga suasana kondusif di sekolah yang sempat terguncang akibat konflik.

"Situasi saat itu tidak kondusif. Guru sudah tidak bisa mengarahkan murid ke kelas selama dua hari. Sudah mulai muncul ketidakhormatan, mereka menolak disuruh masuk kelas," jelas Andra.

"Jadi, keputusan Disdik agar semua kembali normal dalam proses pembelajaran. Sifatnya bukan hukuman atau pemberhentian, hanya penonaktifan sementara," tambahnya.

BACA JUGA:Viral! Dua Siswi SMP di Lombok Timur Hujat Menu MBG, Kepala Sekolah Angkat Bicara

BACA JUGA:Program MBG di SDN Barkot Pamekasan Disorot Usai Temuan Ulat di Daun Selada, Kepala Sekolah Buka Suara!

Andra menegaskan bahwa Dini akan kembali menjabat sebagai kepala sekolah di SMAN 1 Cimarga.

Ia menolak opsi pemindahan Dini ke sekolah lain karena khawatir akan menimbulkan preseden buruk.

"Saya sampaikan, Bu, saya bisa saja memindahkan Ibu kemarin. Tapi presedennya bagaimana? Tidak saya pindahkan, Ibu kembali ke sana," ujar Andra.

Siswa yang Ketahuan Merokok dan Kepsek SMAN 1 Cimarga Sepakat Berdamai, Aksi Mogok Belajar Berakhir

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - konflik internal yang sempat terjadi di sekolah menengah atas negeri (sman) 1 , kabupaten lebak, banten, akhirnya berujung pada perdamaian.

kepala sekolah () dini fitria dan siswanya, indra lutfiana putra, yang sebelumnya berselisih terkait dugaan kekerasan, telah sepakat untuk saling memaafkan dalam sebuah pertemuan mediasi tertutup yang difasilitasi langsung oleh gubernur banten, andra soni.

pertemuan berlangsung pada rabu, 15 oktober 2025, di ruang kerja gubernur andra soni di kawasan pusat pemerintahan provinsi banten (kp3b), kota serang.

dalam suasana yang penuh haru dan refleksi, kedua pihak menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

"saya minta maaf atas kesalahan saya," ujar indra.

"ibu maafkan, dan ibu juga minta maaf atas kata-kata ibu. semoga di hati indra bisa ikhlas," timpal dini fitria.

dini juga menyampaikan harapannya agar indra dapat meneladani pesan keikhlasan yang disampaikan oleh gubernur andra soni.

ia mendoakan agar siswanya tersebut menjadi pribadi yang sukses di masa depan.

"pak gubernur telah memberikan pengajaran tentang keikhlasan. semoga indra bisa legowo dan sukses," ujar dini.

kronologi kekerasan dan aksi mogok belajar

sebelum perdamaian tercapai, konflik bermula dari insiden saat indra diduga tertangkap basah sedang merokok di lingkungan sekolah.

kepala sekolah dini fitria diduga melakukan tindakan yang dianggap sebagai kekerasan saat menegur indra.

peristiwa ini memicu reaksi keras dari para siswa, yang kemudian melakukan aksi mogok belajar selama dua hari sebagai bentuk protes.

wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat (humas) sman 1 cimarga, dhea najmilayali, menjelaskan bahwa aksi mogok tersebut bukan bentuk dukungan terhadap pelanggaran merokok, melainkan sebagai penolakan terhadap dugaan kekerasan di lingkungan pendidikan.

"jadi kemarin itu proses negosiasinya kita manggil sekitar 12 orang anak, perwakilan kelas... bernegosiasi tentang apa yang mereka inginkan," ujar dhea, dikutip bacakoran.co dari prime news, metro tv.

dhea juga menegaskan bahwa para siswa tetap menunjukkan semangat belajar dengan mengikuti pembelajaran secara daring selama aksi berlangsung.

"jadi yang mereka lakukan itu hanya sekadar untuk rasa seperti itu," tegasnya.

gubernur banten cabut penonaktifan kepala sekolah

dalam pertemuan tersebut, gubernur andra soni juga mengumumkan pencabutan status penonaktifan sementara terhadap dini fitria.

sebelumnya, dini dinonaktifkan untuk menjaga suasana kondusif di sekolah yang sempat terguncang akibat konflik.

"situasi saat itu tidak kondusif. guru sudah tidak bisa mengarahkan murid ke kelas selama dua hari. sudah mulai muncul ketidakhormatan, mereka menolak disuruh masuk kelas," jelas andra.

"jadi, keputusan disdik agar semua kembali normal dalam proses pembelajaran. sifatnya bukan hukuman atau pemberhentian, hanya penonaktifan sementara," tambahnya.

andra menegaskan bahwa dini akan kembali menjabat sebagai kepala sekolah di sman 1 cimarga.

ia menolak opsi pemindahan dini ke sekolah lain karena khawatir akan menimbulkan preseden buruk.

"saya sampaikan, bu, saya bisa saja memindahkan ibu kemarin. tapi presedennya bagaimana? tidak saya pindahkan, ibu kembali ke sana," ujar andra.

meski sempat khawatir akan penolakan dari siswa, andra menekankan bahwa jika masih ada masalah internal, maka harus segera diselesaikan secara bijak.

"bu dini bilang, 'pak, nanti anak-anak menolak dan sebagainya.' nah, berarti ada sesuatu yang lain. itu kesimpulannya," lanjut andra.

pasca-perdamaian, kegiatan belajar mengajar di sman 1 cimarga telah kembali normal.

para siswa kembali hadir di sekolah pada hari rabu, dan pihak sekolah menyerukan agar seluruh siswa mengambil pelajaran dari insiden ini.

dengan semangat baru, sekolah berharap para siswa dapat bersaing dalam hal-hal yang positif dan menjadikan kejadian ini sebagai momentum untuk memperkuat nilai-nilai keikhlasan, komunikasi, dan penyelesaian konflik secara damai.

Tag
Share