bacakoran.co

Motif Pembunuhan Anti Puspitasari Terungkap, Pelaku Marah Karena Ditolak Minta Ronde Ke-2

Inilah tampang pelaku pembunuhan Anti Puspitasari--Sumsel Update

“Pelaku merasa tersinggung dan marah karena tidak sesuai kesepakatan. Di situlah terjadi pembunuhan,” ungkap Dirreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Johannes Bangun.

Dalam kondisi emosi, Febri menyumpal mulut Anti, mencekiknya, lalu mengikat tangan korban dan menutup tubuhnya dengan selimut.

BACA JUGA:Imbas Edar Narkoba di Lapas Salemba, Ammar Zoni Dipindahkan ke Nusakambangan, Cilacap!

BACA JUGA:Baru 2 Pekan Bebas, Jupri Diduga Kembali Curi Motor, Kepergok Korban Bonyok Dihakimi Massa

Ia kabur membawa motor dan ponsel korban. Ponsel tersebut, menurut pengakuan Febri, dibuang ke sungai.

Polisi kini tengah mencari barang bukti tersebut dan mengirimkan ponsel pelaku ke laboratorium forensik.

Hasil ekshumasi menunjukkan Anti tewas akibat kehabisan oksigen, dengan luka lebam di leher yang diduga akibat cekikan.

“Korban meninggal karena sumbatan di saluran pernapasan atas dan ada indikasi benda tumpul di leher,” jelas Kasatreskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan.

BACA JUGA:Cuaca Terik Capai 37,6°C! Ini Daftar Wilayah Indonesia yang Paling Panas Oktober 2025

BACA JUGA:Julia Prastini alias Jule Diterpa Isu Perselingkuhan: Sudah Punya Suami Korea Hingga Tersebar Foto Mesra

Suasana haru menyelimuti proses pembongkaran makam Anti di TPU Talang Petai, Palembang, untuk kepentingan autopsi.

Sang suami, Adi Rosadi (36), tak kuasa menahan tangis. Ia mengaku tak mengenal pria yang bersama istrinya di hotel dan merasa ada perubahan sikap Anti sebelum kejadian.

“Biasanya ceria, tapi waktu itu wajahnya berbeda. Saat mengantar saya kerja, dia terlihat murung,” tuturnya lirih.

Saksi mata dari pihak hotel, Ernawati, mengaku sempat mengetuk pintu kamar beberapa kali untuk mengingatkan waktu check-out, namun tak mendapat respons.

BACA JUGA:Israel Ancam Lanjutkan Serangan Jika Hamas Ingkari Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Motif Pembunuhan Anti Puspitasari Terungkap, Pelaku Marah Karena Ditolak Minta Ronde Ke-2

Ayu

Ayu


bacakoran.co - setelah lima hari pelarian, pelaku pembunuhan terhadap anti puspitasari (22), seorang ibu muda yang tengah mengandung dua bulan, akhirnya berhasil ditangkap oleh aparat kepolisian.

anti ditemukan tewas mengenaskan di sebuah kamar hotel di jalan perintis kemerdekaan, kelurahan lawang kidul, kecamatan ilir timur ii, palembang, sumatera selatan, pada sabtu, 11 oktober 2025.

tubuhnya tergeletak di lantai kamar nomor 8 hotel lendosis, dalam kondisi setengah telanjang, tangan terikat dengan jilbab berwarna pink, dan mulut tersumpal pakaian dalam.

penangkapan pelaku, febrianto alias febri (22), dilakukan oleh tim opsnal unit iv subdit iii jatanras polda sumatera selatan pada rabu malam, 16 oktober 2025, di kecamatan muara padang, kabupaten banyuasin.

saat digiring ke mapolda sumsel keesokan harinya, febri terlihat berjalan terseok-seok, dibopong oleh petugas setelah kaki kirinya dilumpuhkan dengan tembakan karena mencoba melawan saat penangkapan.

wajahnya meringis menahan sakit, kepalanya tertunduk, tangannya memegangi luka tembak.

ia kemudian dibawa ke lokasi konferensi pers yang dipimpin langsung oleh kabid humas polda sumsel dan wakapolrestabes palembang.

“alhamdulillah, pelaku sudah berhasil kami amankan,” ujar kombes pol nandang mu’min wijaya kepada wartawan.

motif pembunuhan pun terungkap. berdasarkan hasil pemeriksaan, anti dan febri berkenalan melalui grup facebook. mereka sepakat bertemu di hotel untuk berkencan.

tarif disepakati: rp 300.000 untuk dua kali hubungan badan. namun, setelah sesi pertama, anti menolak permintaan febri untuk melanjutkan. penolakan itu memicu amarah pelaku.

“pelaku merasa tersinggung dan marah karena tidak sesuai kesepakatan. di situlah terjadi pembunuhan,” ungkap dirreskrimum polda sumsel, kombes pol johannes bangun.

dalam kondisi emosi, febri menyumpal mulut anti, mencekiknya, lalu mengikat tangan korban dan menutup tubuhnya dengan selimut.

ia kabur membawa motor dan ponsel korban. ponsel tersebut, menurut pengakuan febri, dibuang ke sungai.

polisi kini tengah mencari barang bukti tersebut dan mengirimkan ponsel pelaku ke laboratorium forensik.

hasil ekshumasi menunjukkan anti tewas akibat kehabisan oksigen, dengan luka lebam di leher yang diduga akibat cekikan.

“korban meninggal karena sumbatan di saluran pernapasan atas dan ada indikasi benda tumpul di leher,” jelas kasatreskrim polrestabes palembang, akbp andrie setiawan.

suasana haru menyelimuti proses pembongkaran makam anti di tpu talang petai, palembang, untuk kepentingan autopsi.

sang suami, adi rosadi (36), tak kuasa menahan tangis. ia mengaku tak mengenal pria yang bersama istrinya di hotel dan merasa ada perubahan sikap anti sebelum kejadian.

“biasanya ceria, tapi waktu itu wajahnya berbeda. saat mengantar saya kerja, dia terlihat murung,” tuturnya lirih.

saksi mata dari pihak hotel, ernawati, mengaku sempat mengetuk pintu kamar beberapa kali untuk mengingatkan waktu check-out, namun tak mendapat respons.

setelah membuka pintu dengan kunci cadangan, ia menemukan tubuh anti tak bernyawa, tertutup selimut. laporan segera diteruskan ke polsek ilir timur ii.

tim identifikasi dan pmi tiba sekitar pukul 15.30 wib. jenazah dievakuasi ke rs bhayangkara palembang untuk visum.

kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lanjutan. polisi mendalami kemungkinan motif lain, termasuk ketidaksesuaian harga dan potensi kekerasan berulang.

namun satu hal pasti: anti puspitasari, seorang istri dan ibu, tewas dalam kondisi mengenaskan, di kamar hotel yang seharusnya menjadi tempat pertemuan, bukan kematian.

Tag
Share