bacakoran.co

Viral! Sejumlah HRD dan Pemilik Perusahaan Blacklist Lulusan SMAN Cimarga Imbas Aksi Mogok Sekolah

Aksi mogok sekolah SMAN 1 Cimarga viral di media sosial. HRD perusahaan dikabarkan mulai simpan jejak digital siswa sebagai pertimbangan rekrutmen kerja./Kolase Bacakoran.co--Instagram @fakta.indo

BACAKORAN.CO — Aksi mogok sekolah massal yang dilakukan oleh ratusan siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, kini berbuntut panjang. 

Setelah video protes tersebut viral di media sosial, muncul kekhawatiran baru bagi sejumlah perusahaan dan HRD dikabarkan mulai menyimpan jejak digital para siswa yang terlibat sebagai bahan pertimbangan rekrutmen di masa depan.

Isu ini bermula dari unggahan viral di platform X (dulu Twitter), yang menyebutkan bahwa beberapa HRD mulai mencatat nama dan wajah siswa yang terekam dalam video aksi mogok. 

Tujuannya, disebut-sebut, agar bisa menjadi referensi saat proses seleksi kerja kelak.

“Beberapa HRD kenalan juga mulai nyimpen jejak digital kasus ini sebagai bahan pertimbangan kalau anak-anak itu nanti ngelamar kerja,” tulis salah satu akun X yang kemudian ramai disorot netizen.

Awal Mula Aksi Mogok Sekolah

BACA JUGA:Kepsek SMAN di Lebak Diduga Tampar Siswa Gegara Merokok, 630 Murid Mogok Sekolah

BACA JUGA:Siswa yang Ketahuan Merokok dan Kepsek SMAN 1 Cimarga Sepakat Berdamai, Aksi Mogok Belajar Berakhir

Aksi solidaritas ini dipicu oleh insiden peneguran seorang siswa kedapatan merokok di lingkungan sekolah. 

Kepala sekolah menjatuhkan sanksi berupa teguran keras, termasuk tindakan fisik berupa tamparan. 

Namun, keputusan tersebut justru memicu gelombang protes dari rekan-rekan siswa yang menilai hukuman terlalu berlebihan.

Sebagai bentuk solidaritas, ratusan siswa menolak masuk kelas dan melakukan mogok sekolah. 

Mereka menganggap pelanggaran tersebut hanya kesalahan ringan dan tidak seharusnya ditindak secara keras.

Namun, publik menilai aksi tersebut sebagai bentuk pembangkangan terhadap otoritas pendidik dan melemahkan nilai kedisiplinan. 

Video mogok massal yang beredar luas di media sosial memunculkan narasi kontras antara solidaritas siswa dan krisis karakter generasi muda.

Reaksi Publik dan Dunia Kerja

Viral! Sejumlah HRD dan Pemilik Perusahaan Blacklist Lulusan SMAN Cimarga Imbas Aksi Mogok Sekolah

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co — aksi massal yang dilakukan oleh ratusan siswa sman 1 , kabupaten lebak, banten, kini berbuntut panjang. 

setelah video protes tersebut viral di media sosial, muncul kekhawatiran baru bagi sejumlah perusahaan dan hrd dikabarkan mulai menyimpan jejak digital para siswa yang terlibat sebagai bahan pertimbangan di masa depan.

isu ini bermula dari unggahan viral di platform x (dulu twitter), yang menyebutkan bahwa beberapa hrd mulai mencatat nama dan wajah siswa yang terekam dalam video aksi mogok. 

tujuannya, disebut-sebut, agar bisa menjadi referensi saat proses seleksi kerja kelak.

“beberapa hrd kenalan juga mulai nyimpen jejak digital kasus ini sebagai bahan pertimbangan kalau anak-anak itu nanti ngelamar kerja,” tulis salah satu akun x yang kemudian ramai disorot netizen.

awal mula aksi mogok sekolah

aksi solidaritas ini dipicu oleh insiden peneguran seorang siswa kedapatan merokok di lingkungan sekolah. 

kepala sekolah menjatuhkan sanksi berupa teguran keras, termasuk tindakan fisik berupa tamparan. 

namun, keputusan tersebut justru memicu gelombang protes dari rekan-rekan siswa yang menilai hukuman terlalu berlebihan.

sebagai bentuk solidaritas, ratusan siswa menolak masuk kelas dan melakukan mogok sekolah. 

mereka menganggap pelanggaran tersebut hanya kesalahan ringan dan tidak seharusnya ditindak secara keras.

namun, publik menilai aksi tersebut sebagai bentuk pembangkangan terhadap otoritas pendidik dan melemahkan nilai kedisiplinan. 

video mogok massal yang beredar luas di media sosial memunculkan narasi kontras antara solidaritas siswa dan krisis karakter generasi muda.

reaksi publik dan dunia kerja

sejumlah warganet menyoroti pentingnya pendidikan karakter sejak dini. 

mereka menilai bahwa kebiasaan melanggar aturan di sekolah bisa terbawa ke dunia kerja. 

dunia profesional, kata mereka, menghargai individu yang berintegritas, bukan yang menormalisasi pelanggaran atas nama solidaritas.

"blacklist juga dari tni polisi!"

"lagian jadi murid bukannya kritis malah gampang kehasut, makan tu susah cari kerja."

"mantap...respect buat para pengusaha & hrd."

"mereka pikir mereka aman kalo ramean. masih sma, merasa udah melihat dunia wkwkwk."

"bagus di blacklist emang mau nanti klo ada yg ngerokok di pt trs di tegur atasan malah ngajak yg lain mogok kerja sampe gubernurnya turun tangan wkwk."

komentar-komentar tersebut muncul di unggahan akun instagram @fakta.indo yang menyebarkan ulang berita ini. 

narasi tentang potensi blacklist terhadap lulusan sman 1 cimarga angkatan 2026–2028 pun berkembang pesat, memunculkan kekhawatiran di kalangan siswa, guru, dan orang tua.

namun, hingga kini, belum ada bukti konkret atau pernyataan resmi dari asosiasi hrd, perusahaan, maupun lembaga rekrutmen terkait adanya daftar hitam terhadap lulusan sman 1 cimarga. 

namun, isu ini sudah cukup untuk menciptakan efek domino yang mengganggu ketenangan lingkungan sekolah.

pihak dinas pendidikan provinsi banten belum memberikan tanggapan resmi. 

sementara itu, sejumlah guru sman 1 cimarga memilih bungkam dan berharap suasana segera kondusif agar proses belajar mengajar tidak terganggu.

Tag
Share