bacakoran.co

Perintah Presiden Prabowo! Pupuk Urea dan NPK Turun 20%, Berlaku Mulai Kapan?

Presiden Prabowo perintahkan langsung Kepala Bapanas Amran Sulaiman menurunkan harga seluruh pupuk seperti urea dan NPK sebesar 20% mulai 22 Oktober 2025.--dok pupuk indonesia/ist

BACAKORAN.CO - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Presiden Prabowo Subianto secara resmi menurunkan harga pupuk hingga 20%.

Langkah berani ini disebut sebagai revolusi besar di sektor pangan nasional.

Sebuah terobosan yang langsung disambut sorak bahagia jutaan petani di seluruh penjuru negeri.

“Hari ini sejarah tercipta! Sesuai arahan langsung Bapak Presiden, harga pupuk resmi turun 20%, dan berlaku mulai hari ini! Ini adalah kabar gembira bagi seluruh petani Indonesia,” tegas Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Amran Sulaiman.

BACA JUGA:Putin Terpukul! Trump Umumkan Sanksi ke Rusia Perusahaan Minyak Rosneft dan Lukoil

BACA JUGA:Harga Pupuk Bikin Petani Semringah! Optimis Hadapi Musim Tanam Baru

Harga Baru Pupuk: Lebih Murah, Lebih Untung

Kebijakan ini mencakup seluruh jenis pupuk bersubsidi, termasuk dua yang paling vital: Urea dan NPK.

Rinciannya pupuk Urea turun dari Rp 2.250/kg menjadi Rp 1.800 per kg atau setara dari Rp112.500 menjadi Rp90.000 per sak.

Sedangkan pupuk NPK turun dari Rp 2.300 per kg menjadi Rp 1.840 per kg atau setara dari Rp115.000 menjadi Rp 92.000 per sak.

BACA JUGA:Usai Divonis 8 Bulan, Jonathan Frizzy Bocorkan Acara Bahagia Setelah Bebas dari Penjara

BACA JUGA:Terungkap! Suap Hakim Rp40 Miliar Demi Vonis Lepas Kasus CPO, Ary Bakri dan Marcella Jadi Tersangka

Dengan penurunan signifikan ini, beban biaya produksi pertanian akan merosot tajam.

Petani kini bisa bernapas lega dan menatap musim tanam berikutnya dengan penuh optimisme.

Efisiensi Hebat Tanpa Tambahan Beban APBN

Yang lebih mencengangkan, penurunan harga besar ini tidak membebani APBN sedikit pun.

Perintah Presiden Prabowo! Pupuk Urea dan NPK Turun 20%, Berlaku Mulai Kapan?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - untuk pertama kalinya dalam sejarah, secara resmi menurunkan hingga 20%.

langkah berani ini disebut sebagai revolusi besar di sektor pangan nasional.

sebuah terobosan yang langsung disambut sorak bahagia jutaan petani di seluruh penjuru negeri.

“hari ini sejarah tercipta! sesuai arahan langsung bapak presiden, harga pupuk resmi turun 20%, dan berlaku mulai hari ini! ini adalah kabar gembira bagi seluruh petani indonesia,” tegas menteri pertanian sekaligus kepala badan pangan nasional (bapanas) amran sulaiman.

harga baru pupuk: lebih murah, lebih untung

kebijakan ini mencakup seluruh jenis pupuk bersubsidi, termasuk dua yang paling vital: urea dan npk.

rinciannya pupuk urea turun dari rp 2.250/kg menjadi rp 1.800 per kg atau setara dari rp112.500 menjadi rp90.000 per sak.

sedangkan pupuk npk turun dari rp 2.300 per kg menjadi rp 1.840 per kg atau setara dari rp115.000 menjadi rp 92.000 per sak.

dengan penurunan signifikan ini, beban biaya produksi pertanian akan merosot tajam.

petani kini bisa bernapas lega dan menatap musim tanam berikutnya dengan penuh optimisme.

efisiensi hebat tanpa tambahan beban apbn

yang lebih mencengangkan, penurunan harga besar ini tidak membebani apbn sedikit pun.

“ini hasil dari efisiensi dan produktivitas tinggi yang merupakan gagasan besar bapak presiden. tidak ada tambahan subsidi negara, tapi harga tetap bisa turun 20%,” jelas amran.

langkah ini menunjukkan komitmen pemerintahan prabowo untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional tanpa praktik korupsi dan pemborosan anggaran.

petani naik kelas, produksi siap melonjak

kebijakan ini diproyeksikan akan mendorong peningkatan nilai tukar petani (ntp) secara signifikan.

“dengan biaya produksi turun, otomatis kesejahteraan petani naik, dan produksi akan meningkat di tahun-tahun mendatang,” ujar amran.

menurut amran, presiden prabowo berpesan agar memberantas mafia, bersihkan koruptor, dan berikan dukungan penuh bagi petani indonesia.

“mereka adalah tulang punggung bangsa ini,” katanya.

kebijakan bersejarah ini menandai babak baru dalam perjalanan pertanian indonesia.

Tag
Share