bacakoran.co

Heboh Dugaan Air Bersumber dari Sumur Bor, BPKN Siap Panggil Aqua!

BPKN RI Akan Memanggil Pihak AQUA Terkait Sumber Air dari Sumur Bor --DetikNews.com

Itu diperoleh secara gratis. Kalau pabrik semen, kain, otomotif, mereka harus beli bahan baku. Kalau perusahaan ini, bahan bakunya enggak beli,” kata Dedi Mulyadi.

Ia kemudian menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab sesuai amanat konstitusi.

“Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. Jangan sampai air dari sini diangkut dan dijual mahal, sementara masyarakat sekitar kekurangan air bersih,” ujar Dedi.

BACA JUGA:Abdulah Tewas Dikeroyok 3 Pria, Diduga Tersingggung Ucapan yang Dianggap Menghina

BACA JUGA:Putra Mahkota Arab Saudi Akan Temui Donald Trump di Gedung Putih, Bahas Aliansi Besar hingga Isu Timur Tengah?

Tapi selanjutnya, Dedi dibuat terkejut ketika pihak perusahaan menjelaskan bahwa sumber air yang digunakan AQUA berasal dari dua sumur bor dalam, bukan dari mata air pegunungan.

“Air gunung nggak ambil bawah tanah, apa nggak geser tanahnya? Kalau di pegunungan, geser tanah berisiko. Ini harus diperhitungkan,” ungkapnya.

Kemudian Dedi pun meminta agar izin pengambilan air tanah dan operasional perusahaan tersebut ditinjau ulang. 

Dikarenakan agar perusahaan tidak memanipulasi data volume air yang diambil demi mencegah kerusakan lingkungan di masa depan.

Heboh Dugaan Air Bersumber dari Sumur Bor, BPKN Siap Panggil Aqua!

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - direktur utama pt tirta selaku investama produsen air minum kemasan aqua akan dipanggil oleh badan perlindungan konsumen nasional republik indonesia (bpkn ri).

bukan tanpa alasan, hal ini merupakan terkait dari adanya dugaan mereka menggunakan air dari sumur bor sebagai kegiatan produksi.

yang mana diketahui selama ini, produk air mineral ini mengklaim bahwa air nya tersebut berasal dari mata air pegunungan.

ketua bpkn mufti mubarok pada keterangan di jakarta, kamis (23/10) dengan tegas sebut lembaganya telah menerima berbagai laporan dan pemberitaan publik mengenai hal tersebut.

"kami akan memanggil pihak manajemen dan direktur pt tirta investama untuk meminta klarifikasi resmi terkait sumber air yang digunakan dalam produksi aqua. bpkn juga akan mengirim tim investigasi langsung ke lokasi pabrik guna memverifikasi kebenaran informasi tersebut," ujarnya seperti dikutip bacakoran.co , jum'at (24/10/2025).

sebelumnya gubernur jawa barat, dedi mulyadi melakukan penggerebekan salah satu pabrik air minum kemasan aqua di subang, jawa barat.

pada kunjungan tersebut, dedi menyoroti aktivitas pengambilan air tanah dalam jumlah besar yang dinilai berpotensi menimbulkan risiko lingkungan seperti banjir dan longsor.

pria yang akrab disapa kang dedi mulyadi (kdm) itu pada awalnya menanyakan seberapa besar volume air yang diambil perusahaan setiap hari.

“di sini sekitar 2,8 juta liter,” jawab seorang perwakilan perusahaan, dikutip bacakoran.co dari , kamis (23/10/2025).

setelah mendengar hal ini, dedi langsung menyoroti perbedaan antara industri air minum dengan industri lainnya.

itu diperoleh secara gratis. kalau pabrik semen, kain, otomotif, mereka harus beli bahan baku. kalau perusahaan ini, bahan bakunya enggak beli,” kata dedi mulyadi.

ia kemudian menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab sesuai amanat konstitusi.

“bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. jangan sampai air dari sini diangkut dan dijual mahal, sementara masyarakat sekitar kekurangan air bersih,” ujar dedi.

tapi selanjutnya, dedi dibuat terkejut ketika pihak perusahaan menjelaskan bahwa sumber air yang digunakan aqua berasal dari dua sumur bor dalam, bukan dari mata air pegunungan.

“air gunung nggak ambil bawah tanah, apa nggak geser tanahnya? kalau di pegunungan, geser tanah berisiko. ini harus diperhitungkan,” ungkapnya.

kemudian dedi pun meminta agar izin pengambilan air tanah dan operasional perusahaan tersebut ditinjau ulang. 

dikarenakan agar perusahaan tidak memanipulasi data volume air yang diambil demi mencegah kerusakan lingkungan di masa depan.

Tag
Share