bacakoran.co

Tragis! Siswa SMP Berprestasi di Sawahlunto Ditemukan Tewas Leher Terlilit Dasi di Jendela Kelas

Siswa SMPN 7 Sawahlunto ditemukan meninggal di ruang kelas./Kolase Bacakoran.co--Instagram @feedgramindo

BACA JUGA:6 Pelaku Bullying Timothy Mahasiswa Unud Hanya Disanksi Nilai D, Netizen Geram: Minimal DO!

“Apakah ada bullying, kekerasan, atau lainnya, kami investigasi, sambil menunggu penyelidikan kepolisian juga,” kata Asril. 

Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin berspekulasi sebelum hasil penyelidikan resmi keluar, namun tetap membuka ruang untuk mengungkap fakta yang mungkin tersembunyi.

BE dikenal sebagai siswa yang tidak banyak bicara dan jarang menceritakan hal-hal pribadi kepada teman maupun guru. Meski demikian, ia memiliki reputasi sebagai pelajar yang cukup berprestasi. 

“Anaknya pendiam, tidak banyak cerita. Kami terkejut juga, tidak ada masalah. Artinya, dengan kejadian ini tentu sangat besar masalahnya, anak seumur itu berbuat demikian,” imbuh Asril.

Rasa duka dan keprihatinan mendalam turut dirasakan oleh seluruh jajaran pendidikan di kota tersebut. 

BACA JUGA:Tragedi Siswa SMP Grobogan: Tewas Diduga Dibully Teman Sekolah, Autopsi Ungkap Luka Parah di Kepala dan Leher

BACA JUGA:Tragis! Siswa SMP 3 Pasuruan Tewas Tersetrum Saat Acara Sekolah, Ini Faktanya

“Kami sangat berduka dan cukup prihatin dengan kejadian ini,” tandas Asril, menutup pernyataannya.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi seluruh elemen pendidikan dan masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi psikologis anak-anak dan remaja. 

Di tengah tekanan akademik dan sosial yang kian kompleks, dukungan emosional dan ruang aman untuk berbicara menjadi kebutuhan yang tak bisa diabaikan.

Sementara penyelidikan masih berlangsung, pihak sekolah dan dinas pendidikan berkomitmen untuk membuka komunikasi dengan siswa lain, guru, dan orang tua guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Tragis! Siswa SMP Berprestasi di Sawahlunto Ditemukan Tewas Leher Terlilit Dasi di Jendela Kelas

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - seorang negeri 7 kota sawahlunto, sumatera baratberinisial be (15), ditemukan meninggal dunia di dalam ruang kelasnya pada selasa siang, 28 oktober 2025, sekitar pukul 12.00 wib. 

peristiwa tragis ini terjadi saat suasana sekolah tengah berlangsung seperti biasa, namun berujung pada temuan yang mengejutkan.

be, siswa kelas 9 yang dikenal sebagai pribadi pendiam dan , ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan leher terlilit dasi di jendela kelas. 

dugaan awal mengarah pada tindakan bunuh diri, meski pihak berwenang belum menyimpulkan penyebab pasti kematian.

kepala dinas pendidikan kota , asril, membenarkan insiden tersebut dan menyampaikan bahwa informasi yang beredar di lingkungan sekolah masih simpang siur. 

“ada yang menyebut siswa kita ini sudah tergantung di jendela dengan dasi terlilit di leher di dalam kelas. ada juga yang bilang sudah tergeletak di lantai,” ujarnya kepada media pada selasa malam.

menurut penuturan asril, saat kejadian berlangsung, seluruh siswa kelas 9 sedang mengikuti kegiatan belajar di laboratorium. 

be sempat meminta izin kepada guru untuk kembali ke ruang kelas, namun tak lama kemudian ditemukan dalam kondisi mengenaskan. 

“awalnya be dan siswa-siswa kelas 9 ini belajar di laboratorium. kemudian be izin ke guru untuk ke kelas. lalu sudah ditemukan seperti itu,” jelasnya.

kejadian ini langsung ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian yang melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) dan mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak. 

dinas pendidikan kota sawahlunto juga turut melakukan investigasi internal untuk menelusuri kemungkinan adanya tekanan psikologis, perundungan, atau bentuk kekerasan lain yang mungkin dialami oleh korban.

“apakah ada bullying, kekerasan, atau lainnya, kami investigasi, sambil menunggu penyelidikan kepolisian juga,” kata asril. 

ia menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin berspekulasi sebelum hasil penyelidikan resmi keluar, namun tetap membuka ruang untuk mengungkap fakta yang mungkin tersembunyi.

be dikenal sebagai siswa yang tidak banyak bicara dan jarang menceritakan hal-hal pribadi kepada teman maupun guru. meski demikian, ia memiliki reputasi sebagai pelajar yang cukup berprestasi. 

“anaknya pendiam, tidak banyak cerita. kami terkejut juga, tidak ada masalah. artinya, dengan kejadian ini tentu sangat besar masalahnya, anak seumur itu berbuat demikian,” imbuh asril.

rasa duka dan keprihatinan mendalam turut dirasakan oleh seluruh jajaran pendidikan di kota tersebut. 

“kami sangat berduka dan cukup prihatin dengan kejadian ini,” tandas asril, menutup pernyataannya.

peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi seluruh elemen pendidikan dan masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi psikologis anak-anak dan remaja. 

di tengah tekanan akademik dan sosial yang kian kompleks, dukungan emosional dan ruang aman untuk berbicara menjadi kebutuhan yang tak bisa diabaikan.

sementara penyelidikan masih berlangsung, pihak sekolah dan dinas pendidikan berkomitmen untuk membuka komunikasi dengan siswa lain, guru, dan orang tua guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Tag
Share