bacakoran.co - indonesia sedang dilanda lonjakan besar .
data terbaru kementerian kesehatan () ri per 9 oktober 2025 menunjukkan, kasus flu melonjak hingga 55% hanya dalam sebulan terakhir.
kenaikan ini membuat para ahli angkat bicara dan beri peringatan serius.
menurut guru besar mikrobiologi klinik universitas gadjah mada (ugm), prof. dr. tri wibawa, ph.d., sp.mk(k), fenomena ini tidak boleh dianggap sepele.
pasalnya, virus influenza yang beredar saat ini jauh lebih dinamis, cepat berubah, dan sulit diprediksi.
virus flu cepat berevolusi dan bermutasi
prof. tri menjelaskan, virus influenza memiliki kemampuan berevolusi luar biasa cepat.
ia bisa bermutasi, berekombinasi, dan menciptakan varian baru yang dapat mengelabui sistem kekebalan tubuh manusia.
“virus influenza sekarang bisa menurunkan efektivitas kekebalan tubuh, baik dari vaksin maupun infeksi alami sebelumnya,” ujarnya dari laman resmi ugm seperti dilansir dari cnbc indonesia.
artinya, meski seseorang sudah pernah kena flu atau sudah divaksin, bukan berarti ia aman sepenuhnya.
jika varian baru yang menyerang berbeda dari sebelumnya, tubuh bisa gagal mengenalinya, dan respon kekebalan pun terlambat muncul.
inilah alasan mengapa banyak orang mudah terserang flu berulang kali belakangan ini meski sudah pernah sembuh atau divaksin beberapa bulan lalu.
lonjakan flu disebut efek “antigenic drift & shift”
menurut prof. tri, virus influenza terus berevolusi melalui dua mekanisme utama.
pertama, antigenic drift, yaitu perubahan kecil yang terjadi terus-menerus pada gen virus.
kedua, antigenic shift, yaitu lompatan besar yang menghasilkan varian baru sepenuhnya.
jadi, kedua mekanisme inilah yang membuat flu sulit diprediksi dan dikendalikan.
akibatnya, setiap musim flu bisa menghadirkan “wajah baru” virus yang berbeda dari tahun sebelumnya.
solusi: perkuat vaksinasi dan surveilans nasional
untuk menekan penyebaran, prof. tri menekankan pentingnya memperkuat sistem surveilans epidemiologi dan meningkatkan cakupan vaksinasi influenz.
terutama bagi kelompok lansia, anak-anak, dan penderita penyakit kronis.
“vaksin influenza harus diperbarui setiap musim, menyesuaikan dengan hasil pemantauan global terhadap varian virus yang sedang beredar,” jelasnya.
ia juga menyoroti masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap vaksin flu dan banyaknya hoaks kesehatan yang membuat orang enggan divaksin.
lawan flu dengan gaya hidup sehat dan disiplin
selain vaksinasi, pencegahan sederhana tetap jadi senjata paling efektif.
prof. tri mengingatkan masyarakat untuk menerapkan kebiasaan sehat yang sering disepelekan.
- hindari kontak langsung dengan orang yang sedang flu.
- gunakan masker saat sakit.
- terapkan etika batuk & bersin yang benar.
- rutin mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri.
“kunci utama tetap di daya tahan tubuh. konsumsi makanan bergizi, cukup tidur, kelola stres, dan rutin olahraga agar tubuh tetap tangguh melawan infeksi,” tukasnya.