Tragis! ODGJ di OKU Tewas Ditembak Polisi, Keluarga Tuntut Keadilan
Fadli, warga OKU diduga ODGJ, tewas ditembak polisi. Keluarga tuntut keadilan, polisi klaim ancaman./Kolase Bacakoran.co--Instagram @feedgramindo
BACA JUGA:Anggota Paskibraka Semarang Tewas Ditembak Polisi Saat Bubarkan Tawuran, Korban Anggota Gangster?
Namun, keluarga sudah menjelaskan kondisi mental Fadli kepada petugas.
“Dia pernah kerja pelayaran, tapi pulang-pulang jadi depresi. Kami sudah bilang dia sakit jiwa, tapi tetap saja diperlakukan seperti penjahat,” ucap Aldi penuh sesal.
Sementara itu, pihak kepolisian memberikan penjelasan berbeda terkait kronologi kejadian.
Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo menyampaikan bahwa pria berinisial P (yang kemudian diketahui sebagai Fadli) sebelumnya terekam CCTV melakukan perusakan dua pos lalu lintas di kawasan Ramayana dan simpang Unbara pada pukul 02.15 WIB.
Ia datang seorang diri mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi BG 6560 RC dan melempar kaca pos dengan batu hingga pecah.
Setelah identitas pelaku diketahui, tim gabungan dari Satreskrim Polres OKU melakukan upaya penangkapan pada pukul 08.00 WIB.
Namun, menurut Endro, pelaku justru mengancam petugas dengan sebilah parang dan sebuah benda hitam yang diduga akan dilemparkan.
BACA JUGA:Kembali Telan Korban Jiwa, 201 Pelajar Keracunan MBG di Lembang, Bandung Barat!
BACA JUGA:Geram! Oknum Polisi Keciduk Catcalling Wanita Pejalan Kaki, Propam Tegas Beri Sanksi ini
"Petugas sudah memberikan beberapa kali tembakan peringatan ke atas sambil mundur. Tapi pelaku masih mendekati anggota sambil mengancam akan meledakkan anggota kita. Anggota sempat terjatuh, pelaku terus mendekat sambil menunjukkan gestur hendak melempar benda bulat hitam di tangannya itu," ungkap Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo, Rabu (29/10).
Karena merasa terancam, petugas akhirnya melepaskan dua tembakan yang mengenai bahu dan perut pelaku.
Ia kemudian dibawa ke rumah sakit dengan bantuan warga dan anggota TNI, namun nyawanya tidak tertolong.
Endro juga mengungkapkan bahwa dari hasil penyelidikan awal dan unggahan media sosial milik pelaku, ditemukan indikasi kebencian terhadap institusi kepolisian.