bacakoran.co

Remaja 18 Tahun di Asahan Buang Bayi dari Lantai 3 Usai Melahirkan di Rumah Makan, Bayi Ditemukan Tewas

Polisi Asahan ungkap kasus tragis bayi tewas di belakang rumah makan./Kolase Bacakoran.co--Instagram @feedgramindo

BACAKORAN.CO – Misteri penemuan jasad bayi laki-laki di Kabupaten Asahan akhirnya terkuak setelah penyelidikan intensif dilakukan oleh jajaran Polres Asahan bersama Polsek Pulau Raja. 

Bayi malang itu ternyata merupakan anak dari seorang remaja perempuan berusia 18 tahun, berinisial SU, yang bekerja sebagai karyawan di sebuah rumah makan. 

Kasus ini sontak menggemparkan masyarakat karena bayi tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan di belakang bangunan Rumah Makan Nasi Uduk Pekalongan.

Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Immanuel P. Simamora, menjelaskan bahwa penemuan bermula dari seorang warga bernama Eko. 

Sekitar pukul 07.55 WIB, Eko yang sedang melintas dengan sepeda motor melihat sosok bayi dalam posisi telungkup tanpa penutup tubuh, masih menempel ari-ari, dan terdapat luka di bagian kepala. 

“Eko melintas dengan sepeda motor melihat sesosok bayi dalam posisi telungkup tanpa penutup dan masih menempel ari-ari, di belakang bangunan Rumah Makan Nasi Uduk Pekalongan. Kondisi kepala bayi tampak mengalami luka,” ujar Immanuel dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/11/2025).

BACA JUGA:Pilu! Ibu Hamil dan Bayinya Meninggal usai Ditolak 4 Rumah Sakit di Jayapura, Gubernur Papua Minta Maaf

BACA JUGA:Bayi dalam Kantong Kresek Akhirnya Meninggal, Terungkap, Ibu Kandungnya Ternyata Karyawati Karaoke

Melihat hal itu, Eko segera memanggil warga sekitar. 

Setelah diperiksa, bayi tersebut sudah tidak bernyawa. 

Warga kemudian melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. 

Tim Sat Reskrim Polres Asahan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan saksi. 

Dari hasil penyelidikan, dugaan mengarah kepada SU, seorang karyawati rumah makan yang diketahui tinggal di lantai tiga bangunan tersebut.

Rekan-rekan kerja SU sempat mencurigai adanya bercak darah pada pakaian yang dikenakan pelaku. 

Remaja 18 Tahun di Asahan Buang Bayi dari Lantai 3 Usai Melahirkan di Rumah Makan, Bayi Ditemukan Tewas

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co – misteri penemuan jasad laki-laki di kabupaten asahan akhirnya terkuak setelah penyelidikan intensif dilakukan oleh jajaran polres asahan bersama polsek pulau raja. 

bayi malang itu ternyata merupakan anak dari seorang perempuan berusia 18 tahun, berinisial su, yang bekerja sebagai karyawan di sebuah rumah makan. 

kasus ini sontak menggemparkan masyarakat karena bayi tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan di belakang bangunan rumah makan nasi uduk pekalongan.

kasat reskrim polres asahan, akp immanuel p. simamora, menjelaskan bahwa penemuan bermula dari seorang warga bernama eko. 

sekitar pukul 07.55 wib, eko yang sedang melintas dengan sepeda motor melihat sosok bayi dalam posisi telungkup tanpa penutup tubuh, masih menempel ari-ari, dan terdapat luka di bagian kepala. 

“eko melintas dengan sepeda motor melihat sesosok bayi dalam posisi telungkup tanpa penutup dan masih menempel ari-ari, di belakang bangunan rumah makan nasi uduk pekalongan. kondisi kepala bayi tampak mengalami luka,” ujar immanuel dalam keterangan tertulisnya, jumat (21/11/2025).

melihat hal itu, eko segera memanggil warga sekitar. 

setelah diperiksa, bayi tersebut sudah tidak bernyawa. 

warga kemudian melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. 

tim sat reskrim polres asahan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) dan mengumpulkan keterangan saksi. 

dari hasil penyelidikan, dugaan mengarah kepada su, seorang karyawati rumah makan yang diketahui tinggal di lantai tiga bangunan tersebut.

rekan-rekan kerja su sempat mencurigai adanya bercak darah pada pakaian yang dikenakan pelaku. 

namun, ketika ditanya, su berdalih bahwa itu hanyalah darah akibat mimisan. 

kecurigaan semakin menguat setelah diketahui bahwa su tiba-tiba pulang ke rumahnya di dusun v desa aek korsik, asahan, sesaat setelah kejadian. 

polisi kemudian mendatangi rumah su dan melakukan pemeriksaan. 

dalam proses interogasi, su akhirnya mengakui perbuatannya. 

“dia mengaku telah melahirkan bayi tersebut pada pukul 06.25 wib di kamar ruko tempatnya tinggal, kemudian membuang bayinya dari lantai tiga,” ungkap immanuel.

su mengaku nekat melakukan tindakan tersebut karena mengalami tekanan mental. 

ia merasa depresi lantaran ayah dari bayi yang dilahirkannya tidak bisa dihubungi hingga anak itu lahir. 

“jadi, diduga si bapak dari sang anak tidak lagi bisa dihubungi sehingga dia merasa bingung,” tambah immanuel. 

meski demikian, pihak kepolisian belum menjelaskan lebih lanjut apakah bayi tersebut merupakan hasil pernikahan sah atau hubungan di luar nikah.

keterangan tambahan juga diperoleh dari beberapa rekan kerja su, yakni endrawan, juanda, dan yusril. 

mereka menyebut bahwa su dalam empat hari terakhir lebih banyak mengurung diri di kamar lantai tiga rumah makan. 

pada hari kejadian, su meminta diantar pulang, dan saat itu mereka sempat melihat bercak darah di pakaiannya. 

dugaan semakin kuat setelah tim jatanras polres asahan bergerak cepat dan mengamankan su di rumahnya sekitar pukul 15.00 wib.

setelah diamankan, kondisi su diperiksa oleh seorang bidan dari puskesmas aek korsik. 

hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa su baru saja melahirkan dan membutuhkan perawatan medis. 

pukul 17.00 wib, su kemudian dirujuk ke rsud abdul manan simatupang kisaran untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut karena kondisinya lemah usai melahirkan seorang diri. 

polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa dua unit telepon genggam milik pelaku serta satu alas tidur berwarna biru.

kasus ini kini telah masuk tahap penyidikan. polres asahan berencana melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap su dan melengkapi berkas perkara untuk dilimpahkan ke jaksa penuntut umum. 

“kasus ini telah masuk tahap penyidikan. polres asahan merencanakan pemeriksaan lanjutan terhadap pelaku,” tegas immanuel.

peristiwa tragis ini menimbulkan keprihatinan mendalam di tengah masyarakat. 

banyak pihak menyoroti kondisi psikologis remaja yang hamil di luar pernikahan dan tekanan sosial yang dialami hingga berujung pada tindakan fatal. 

polisi menekankan bahwa kasus ini akan ditangani secara serius sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Tag
Share