bacakoran.co

Banjir dan Longsor Aceh 2025: 349 Korban Jiwa, 92 Hilang, 1,4 Juta Jiwa Terdampak

Banjir dan Longsor Aceh 2025: 349 Korban Jiwa, 92 Hilang, 1,4 Juta Jiwa Terdampak --Tribunnews.com

BACAKORAN.CO - Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh kembali melaporkan perkembangan terbaru mengenai kondisi bencana yang melanda wilayah tersebut.

Hingga Jumat malam, tepat pukul 19.53 WIB, jumlah korban jiwa tercatat terus bertambah.

Data resmi menunjukkan bahwa total korban meninggal dunia telah mencapai 349 orang, sementara 92 orang lainnya masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang dan longsor yang menghantam berbagai daerah di Aceh sejak 18 November 2025.  

Juru Bicara Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh, Murthalamuddin, menegaskan bahwa angka korban meninggal kembali meningkat berdasarkan laporan dari daerah-daerah terdampak.

BACA JUGA:Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Diberhentikan dari Ketua DPC Gerindra Gegara Berangkat Umrah Saat Bencana Banjir

BACA JUGA:BNPB Update Kabar Korban Banjir Sumatera: 867 Tewas dan 521 Orang Hilang

“Korban meninggal kembali bertambah hari ini berdasarkan laporan dari daerah,” ujarnya, dikutip Bacakoran.co dari Antara.

Peningkatan jumlah korban ini mencerminkan betapa besar skala bencana hidrometeorologi yang sedang dihadapi masyarakat Aceh.  

Bencana banjir dan longsor tersebut tercatat melanda 18 kabupaten/kota, dengan dampak yang tersebar luas hingga 234 kecamatan dan 3.978 gampong.

Luasnya cakupan wilayah terdampak membuat pemerintah harus bergerak cepat mempercepat proses evakuasi sekaligus memastikan distribusi bantuan dapat menjangkau seluruh titik yang terisolasi.  

BACA JUGA:Soroti Bupati Aceh Selatan yang Umrah Ditengah Bencana Banjir, Pemkab Setempat Angkat Suara!

BACA JUGA:Krisis Tenaga Medis di Sumatera! Relawan Dokter Senior Terjun ke Lokasi Bencana 'Pakai Uang Sendiri'

Jumlah warga terdampak pun sangat besar. Berdasarkan data terbaru, sebanyak 321.134 kepala keluarga atau sekitar 1.404.130 jiwa terkena dampak langsung bencana.

Dari jumlah tersebut, 194.233 kepala keluarga dengan total 775.346 jiwa terpaksa mengungsi ke 824 lokasi pengungsian.

Banjir dan Longsor Aceh 2025: 349 Korban Jiwa, 92 Hilang, 1,4 Juta Jiwa Terdampak

Ayu

Ayu


bacakoran.co - pos komando tanggap darurat bencana hidrometeorologi aceh kembali melaporkan perkembangan terbaru mengenai kondisi bencana yang melanda wilayah tersebut.

hingga jumat malam, tepat pukul 19.53 wib, jumlah korban jiwa tercatat terus bertambah.

data resmi menunjukkan bahwa total korban meninggal dunia telah mencapai 349 orang, sementara 92 orang lainnya masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang dan longsor yang menghantam berbagai daerah di aceh sejak 18 november 2025.  

juru bicara posko tanggap darurat bencana aceh, murthalamuddin, menegaskan bahwa angka korban meninggal kembali meningkat berdasarkan laporan dari daerah-daerah terdampak.

“korban meninggal kembali bertambah hari ini berdasarkan laporan dari daerah,” ujarnya, dikutip bacakoran.co dari antara.

peningkatan jumlah korban ini mencerminkan betapa besar skala bencana hidrometeorologi yang sedang dihadapi masyarakat aceh.  

bencana banjir dan longsor tersebut tercatat melanda 18 kabupaten/kota, dengan dampak yang tersebar luas hingga 234 kecamatan dan 3.978 gampong.

luasnya cakupan wilayah terdampak membuat pemerintah harus bergerak cepat mempercepat proses evakuasi sekaligus memastikan distribusi bantuan dapat menjangkau seluruh titik yang terisolasi.  

jumlah warga terdampak pun sangat besar. berdasarkan data terbaru, sebanyak 321.134 kepala keluarga atau sekitar 1.404.130 jiwa terkena dampak langsung bencana.

dari jumlah tersebut, 194.233 kepala keluarga dengan total 775.346 jiwa terpaksa mengungsi ke 824 lokasi pengungsian.

banyak di antara mereka harus meninggalkan rumah karena banjir bandang yang menghancurkan permukiman, longsor yang menutup akses jalan, serta kondisi lingkungan yang tidak lagi aman untuk ditinggali.  

selain korban meninggal dan hilang, tercatat pula 2.872 orang mengalami luka ringan, sementara 576 orang lainnya menderita luka berat.

kondisi ini menambah beban berat bagi layanan kesehatan di berbagai wilayah, terlebih karena sejumlah fasilitas kesehatan juga mengalami kerusakan parah.  

murthalamuddin menekankan bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah evakuasi, pencarian korban hilang, serta pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga yang mengungsi.

“fokus kami saat ini adalah evakuasi, pencarian korban hilang, dan pemenuhan kebutuhan dasar warga yang mengungsi,” tegasnya.  

distribusi bantuan dilakukan melalui berbagai jalur karena banyak wilayah masih terisolasi.

jalur darat tidak dapat menjangkau sejumlah daerah, sehingga bantuan harus dikirim lewat laut dan udara.

pada rabu, logistik berupa makanan, obat-obatan, dan tenda darurat dikirim ke aceh tamiang, langsa, dan aceh timur menggunakan kapal dan pesawat.

sementara itu, wilayah seperti bener meriah, aceh tengah, gayo lues, dan aceh tenggara menerima pasokan melalui udara dengan menggunakan helikopter dan pesawat hercules.  

“pemerintah aceh bersama dengan tni, polri, bnpb, dan semua pihak, terus berupaya maksimal untuk menjangkau dan mendistribusikan bantuan kepada seluruh masyarakat,” jelas murthalamuddin.  

kerusakan fasilitas umum dan harta benda warga juga sangat masif. di sektor pendidikan, tercatat 243 sekolah dan 15 pondok pesantren rusak.

di sektor kesehatan, 245 fasilitas seperti rumah sakit dan puskesmas terdampak. infrastruktur jalan pun mengalami kerusakan di 452 titik, sementara 312 jembatan rusak berat.

layanan publik seperti perkantoran rusak di 205 lokasi, dan 201 unit tempat ibadah turut terdampak.  

kerugian harta benda warga juga tidak kalah besar. sebanyak 115.228 rumah rusak, 65.024 hektare lahan persawahan terdampak, serta 12.513 hektare perkebunan rusak.

situasi ini menunjukkan betapa besar skala bencana hidrometeorologi aceh yang tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga menghancurkan sendi-sendi kehidupan masyarakat.  

dengan kondisi demikian, penanganan jangka panjang menjadi kebutuhan mendesak.

setelah masa tanggap darurat selesai, pemerintah bersama seluruh pihak terkait harus menyiapkan langkah rehabilitasi dan rekonstruksi agar masyarakat aceh dapat kembali bangkit dari bencana yang meluluhlantakkan wilayah mereka.  

Tag
Share