bacakoran.co

Belum Tuntas Banjir & Longsor, Tanah Bergerak Kembali Hancurkan Rumah Warga Tapanuli Selatan

Belum tuntas dampak banjir dan longsor, warga Tapanuli Selatan kini menghadapi tanah bergerak.--Youtube-Liputan6

BACAKORAN.CO - Belum juga dampak banjir bandang dan longsor tuntas melanda Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.

Kini warga harus menghadapi ancaman baru yang membuat mereka terjebak dalam ketakutan tanah bergerak yang merusak ratusan rumah.

kejadian yang dimulai perlahan-lahan sejak hari Selasa ini terus berlanjut sampai saat ini, membuat banyak warga tidak berani tinggal di rumahnya lagi.

"Ini kejadiannya perlahan-lahan dari hari Selasa dan sampai saat ini." ujar Porman Lubis, salah satu warga yang menyaksikan kerusakan terjadi langkah demi langkah.

BACA JUGA:Banjir Sumatera Jadi Titik Balik! Prabowo Mulai Tertibkan Pembalakan Liar dan Usut Perusahaan Terlibat

BACA JUGA:Indonesia Dikepung Dua Bibit Siklon Tropis, BMKG Ingatkan Potensi Banjir Sumatera Bisa Meluas

Mulanya hanya retakan kecil yang muncul di dinding dan lantai sedikit miring hal yang dianggap sepele oleh banyak orang.

Tapi seiring hari berganti, pergeseran tanah makin jelas atap mulai miring, tembok roboh perlahan, dan beberapa hunian bahkan terbenam sebagian ke dalam tanah yang melengkung.

Melansir dari video youtube @Liputan6, Data sementara menunjukkan lebih dari 300 unit rumah di beberapa desa terpadu di kabupaten ini telah mengalami kerusakan ringan hingga parah.

Yang paling menyakitkan, pergerakan tanah tidak berhenti sampai saat ini membuat warga hidup dalam ketakutan terus-menerus.

BACA JUGA:Mensos Ingatkan Artis & Influencer Soal Donasi Bencana Banjir Sumatera: Sebaiknya Izin Dulu

BACA JUGA:Kasus Bupati Aceh Selatan, Kemendagri Akan Usut Dana Umrah di Saat Krisis Banjir Besar: Pembiayaan dari Mana?

"Kami tidak berani tidur di rumah lagi, takut kapan saja bangunan itu roboh di atas kepala," ujar salah satu pengungsian yang enggan disebutkan namanya.

Banyak keluarga terpaksa mengungsi untuk kedua kalinya dalam waktu sebulan, mengisi posko yang sudah padat akibat banjir dan longsor sebelumnya.

Belum Tuntas Banjir & Longsor, Tanah Bergerak Kembali Hancurkan Rumah Warga Tapanuli Selatan

Puput

Puput


bacakoran.co - belum juga dampak  bandang dan longsor tuntas melanda tapanuli selatan, sumatra utara.

kini warga harus menghadapi ancaman baru yang membuat mereka terjebak dalam ketakutan  yang merusak ratusan rumah.

 yang dimulai perlahan-lahan sejak hari selasa ini terus berlanjut sampai saat ini, membuat banyak warga tidak berani tinggal di rumahnya lagi.

"ini kejadiannya perlahan-lahan dari hari selasa dan sampai saat ini." ujar porman lubis, salah satu warga yang menyaksikan kerusakan terjadi langkah demi langkah.

mulanya hanya retakan kecil yang muncul di dinding dan lantai sedikit miring hal yang dianggap sepele oleh banyak orang.

tapi seiring hari berganti, pergeseran tanah makin jelas atap mulai miring, tembok roboh perlahan, dan beberapa hunian bahkan terbenam sebagian ke dalam tanah yang melengkung.

melansir dari video youtube @liputan6, data sementara menunjukkan lebih dari 300 unit rumah di beberapa desa terpadu di kabupaten ini telah mengalami kerusakan ringan hingga parah.

yang paling menyakitkan, pergerakan tanah tidak berhenti sampai saat ini membuat warga hidup dalam ketakutan terus-menerus.

"kami tidak berani tidur di rumah lagi, takut kapan saja bangunan itu roboh di atas kepala," ujar salah satu pengungsian yang enggan disebutkan namanya.

banyak keluarga terpaksa mengungsi untuk kedua kalinya dalam waktu sebulan, mengisi posko yang sudah padat akibat banjir dan longsor sebelumnya.

penyebab tanah bergerak ini dikaitkan dengan kondisi tanah yang masih jenuh air setelah bencana sebelumnya.

curah hujan yang terus-menerus akhir-akhir ini memperparah ketidakstabilan lereng, sementara penebangan hutan liar dan pembukaan lahan tanpa perencanaan membuat tanah semakin lemah.

kombinasi faktor ini menyebabkan pergeseran tanah yang perlahan tapi pasti sehingga sulit dikenali sejak awal, tapi berdampak parah ketika terasa.

masyarakat menggeser permintaan ke pemerintah untuk tindakan cepat.

selain bantuan pangan dan tempat tinggal sementara, warga mengharapkan survei mendalam untuk menandai area berisiko tinggi dan pembangunan pemukiman baru yang aman.

pemerintah kabupaten telah mengirim tim penelitian geologi untuk menilai kerusakan dan menyusun rencana penanggulangan.

namun prosesnya masih membutuhkan waktu yang cukup lama.

bencana ini menjadi pengingat penting betapa rentan wilayah tapanuli selatan terhadap bencana alam beruntun.

perlunya sistem peringatan dini yang lebih peka, perlindungan hutan yang ketat, dan infrastruktur yang tahan bencana agar warga tidak terus-menerus terkena dampak.

tanpa upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swasta, ketakutan warga tidak akan hilang begitu saja.

Tag
Share