bacakoran.co

Singapura Tangkap Warganya yang Diduga Terkait Dalang Sindikat Scam Terbesar Asia

Singapura tangkap warganya yang diduga terkait dalang sindikat scam terbesar asia-Ilustrasi -

BACAKORAN.CO - Otoritas Singapura kembali menunjukkan sikap tegas terhadap kejahatan lintas negara.

Kepolisian Singapura menangkap seorang warga negaranya yang diduga memiliki keterkaitan dengan dalang utama jaringan penipuan (scam) terbesar di Asia, yang selama ini beroperasi secara masif dan merugikan korban hingga miliaran dolar Amerika Serikat.

Pria yang ditangkap diketahui bernama Nigel Tang Wan Bao Nabil, warga negara Singapura berusia 32 tahun.

Penangkapan dilakukan sesaat setelah yang bersangkutan kembali ke Singapura pada 11 Desember 2025.

BACA JUGA:Saksi Ungkap Ammar Zoni Terima Rp10 Juta dalam Kasus Pengedaran Narkoba di Lapas Salemba, Begini Pernyataannya

Informasi ini disampaikan secara resmi oleh Kepolisian Singapura melalui pernyataan yang dikutip oleh AFP pada Jumat (19/12/2025).

Dalam keterangannya, Kepolisian Singapura menyebut penahanan Nigel Tang berkaitan dengan dugaan tindak pidana pencucian uang yang terhubung dengan Chen Zhi, sosok yang selama ini dikenal sebagai aktor utama di balik jaringan scam raksasa di Asia.

“Yang bersangkutan diduga terlibat dalam tindak pidana pencucian uang yang berkaitan dengan Chen Zhi dan perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengannya,” ujar pihak kepolisian.

Saat ini, penyelidikan masih terus berlangsung untuk menelusuri aliran dana, peran individu, serta kemungkinan adanya pihak lain yang ikut terlibat dalam jaringan tersebut.

BACA JUGA:Polri Turun Total Tangani Bencana Sumatera, Lebih dari 11 Ribu Personel Dikerahkan

Nama Chen Zhi bukanlah figur asing dalam kasus kejahatan siber internasional.

Ia merupakan taipan berkewarganegaraan Inggris-Kamboja yang telah didakwa secara pidana di Amerika Serikat.

Chen dituding mengendalikan jaringan kamp kerja paksa di Kamboja yang dijadikan pusat operasional berbagai modus penipuan daring.

Menurut otoritas AS, jaringan tersebut melibatkan perdagangan manusia, pemaksaan kerja, serta praktik penipuan digital berskala global.

Singapura Tangkap Warganya yang Diduga Terkait Dalang Sindikat Scam Terbesar Asia

Melly

Melly


bacakoran.co - otoritas singapura kembali menunjukkan sikap tegas terhadap kejahatan lintas negara.

kepolisian singapura menangkap seorang warga negaranya yang diduga memiliki keterkaitan dengan dalang utama jaringan penipuan (scam) terbesar di asia, yang selama ini beroperasi secara masif dan merugikan korban hingga miliaran dolar amerika serikat.

pria yang ditangkap diketahui bernama nigel tang wan bao nabil, warga negara singapura berusia 32 tahun.

penangkapan dilakukan sesaat setelah yang bersangkutan kembali ke singapura pada 11 desember 2025.

informasi ini disampaikan secara resmi oleh kepolisian singapura melalui pernyataan yang dikutip oleh afp pada jumat (19/12/2025).

dalam keterangannya, kepolisian singapura menyebut penahanan nigel tang berkaitan dengan dugaan tindak pidana pencucian uang yang terhubung dengan chen zhi, sosok yang selama ini dikenal sebagai aktor utama di balik jaringan scam raksasa di asia.

“yang bersangkutan diduga terlibat dalam tindak pidana pencucian uang yang berkaitan dengan chen zhi dan perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengannya,” ujar pihak kepolisian.

saat ini, penyelidikan masih terus berlangsung untuk menelusuri aliran dana, peran individu, serta kemungkinan adanya pihak lain yang ikut terlibat dalam jaringan tersebut.

nama chen zhi bukanlah figur asing dalam kasus kejahatan siber internasional.

ia merupakan taipan berkewarganegaraan inggris-kamboja yang telah didakwa secara pidana di amerika serikat.

chen dituding mengendalikan jaringan kamp kerja paksa di kamboja yang dijadikan pusat operasional berbagai modus penipuan daring.

menurut otoritas as, jaringan tersebut melibatkan perdagangan manusia, pemaksaan kerja, serta praktik penipuan digital berskala global.

ratusan korban dilaporkan ditahan di fasilitas tertutup yang dijaga ketat dengan tembok tinggi dan kawat berduri, menyerupai penjara.

pemerintah amerika serikat menuding bahwa prince holding group, konglomerat multinasional yang dipimpin chen zhi, hanyalah kedok untuk menjalankan salah satu organisasi kriminal transnasional terbesar di asia.

grup tersebut disebut beroperasi di berbagai sektor legal seperti properti, jasa keuangan, hingga layanan konsumen.

namun, jaksa as menyebut sebagian besar keuntungan dari bisnis tersebut berasal dari praktik ilegal dan kemudian dicuci melalui aktivitas perjudian serta penambangan mata uang kripto yang juga dikelola oleh grup tersebut.

meski demikian, prince holding group secara resmi membantah seluruh tuduhan tersebut.

berdasarkan laporan media business times, nigel tang diketahui pernah bekerja sebagai kapten kapal pesiar mewah milik chen zhi.

meski perannya terlihat tidak langsung, otoritas menduga ada keterkaitan finansial yang signifikan antara tang dan jaringan bisnis chen.

tang tercatat sebagai salah satu dari tiga warga singapura yang dijatuhi sanksi oleh departemen keuangan as pada oktober 2025.

sanksi tersebut dijatuhkan karena hubungan mereka dengan chen dan dugaan keterlibatan dalam aktivitas keuangan ilegal lintas negara.

kasus ini bukan pertama kalinya singapura terseret dalam penyelidikan jaringan chen zhi.

pada akhir oktober 2025, kepolisian singapura mengumumkan telah menyita aset bernilai lebih dari 115 juta dolar as atau setara rp1,9 triliun.

penyitaan dilakukan setelah penggerebekan di sejumlah lokasi strategis di singapura yang diduga menjadi tempat penyimpanan atau pencucian dana hasil kejahatan.

salah satu modus utama yang digunakan jaringan chen adalah skema penipuan yang dikenal dengan istilah “pig butchering”.

dalam skema ini, korban didekati secara perlahan melalui hubungan personal, kemudian diarahkan untuk berinvestasi dalam aset kripto palsu.

setelah korban menaruh kepercayaan dan menyetor dana dalam jumlah besar, pelaku secara tiba-tiba menghilang dan membawa kabur seluruh uang korban.

modus ini telah memakan ribuan korban dari berbagai negara.

penangkapan nigel tang menegaskan komitmen singapura untuk tidak menjadi tempat aman bagi kejahatan keuangan global.

pemerintah singapura menegaskan akan terus bekerja sama dengan otoritas internasional, termasuk amerika serikat, untuk memberantas pencucian uang, penipuan digital, dan perdagangan manusia.

kasus ini menjadi peringatan keras bahwa keterlibatan, sekecil apa pun, dalam jaringan kejahatan lintas negara dapat berujung pada konsekuensi hukum yang serius.

Tag
Share