BACAKORAN.CO - Patrick Kluivert janjikan permainan menyerang untuk Timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda itu yakin permainan agresif bisa ditunjukkan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde 3.
Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C bersaing dengan tim-tim elit dunia. Jepang yang kuasai klasemen Grup C merupakan peringkat 15 dunia dan terbaik di kawasan Asia.
Kemudian Australia merupakan tim peringkat 23 dunia dan posisi keempat di Asia. Lalu Arab Saudi nangkring di posisi ke-59.
Selanjutnya Bahrain merupakan tim berpeirngkat 81 di dunia dan China ada di peringkat ke-90 dunia. Adapun prestasi Indonesia berperingkat terendah di peringkat ke-127.
Melawan tim-tim dengan peringakt di atas itu, saat ditangani Shin Tae Yong atau STY, Timnas Indonesia memainkan permainan lebih banyak bertahan. Dengan mengandalkan serangan balik.
BACA JUGA:Janjikan Tiket Piala Dunia 2026, Kluivert Yakin Dapat 4 Poin Lawan Australia dan Bahrain, Mampukah?
Timnas Indonesia baru keluar menyerang saat dalam kondisi tertinggal. Padahal, Timnas Indonesia kini diperkuat pemain naturaliasi berdarah Indonesia yang main di kompetisi Eropa.
Mental tandingnya juga lebih teruji. Perekrutan mereka tentu karena memiliki kualitas individu yang lebih baik dari pemain yang ada di masing-masing posisi.
Timnas Indonesia akan tampil lebih agresif di sisa pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026-pssi-
Tradisi bertahan STY menempatkan Indonesia di posisi ketiga klasemen sementara Grup C dari 6 pertandingan. Mereka di sana usai bukukan 6 poin dari tiga kali imbang, sekali menang, dan dua kali tumbang.
"Pemain lokal merupakan jantung dari permainan dan pemain naturalisasi akan melengkapinya di lapangan," terang Patrick Kluivert.
BACA JUGA:Patrick Kluivert Beberkan Rencana Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026, Begini Sesumbarnya
"Kita akan memainkan sepak bola menyerang. Tentu kita harus saling percaya agar yang direncanakan bisa berjalan dengan baik," jelasnya.
Patrick Kluivert merupakan legenda Barcelona. Dia menjadi penghuni Camp Nou selama 6 tahun pada periode 1998-2004.
Pelatih berusia 48 tahun ini juga pernah menjadi asisten pelatih senior, Louis Van Gaal di Piala Dunia 2014. Prestasinya kala itu adalah menempatkan Belanda di peringkat ketiga.
