BACAKORAN.CO - Israel kini berada dalam ancaman serius jika melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.
Kelompok Houthi Yaman, yang didukung oleh Iran, mengancam akan melancarkan serangan besar-besaran menggunakan rudal balistik dan drone canggih terhadap Israel.
Ancaman ini diberikan sebagai reaksi atas kemungkinan Israel melanggar perjanjian yang telah disepakati.
Pemimpin Houthi, Abdul Malik Al-Houthi, menegaskan bahwa pasukannya siap menggempur Israel secara langsung jika negara tersebut kembali menyerang Gaza.
BACA JUGA:Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas di Gaza Terancam Batal, Ini Ternyata Penyebabnya
Pasukan Houthi telah menyiapkan rudal balistik dan pesawat nirawak untuk menyerang kapal-kapal Israel di perairan dekat pantai Yaman.
Langkah ini menunjukkan solidaritas kuat mereka terhadap Palestina.
Pada Jumat, 17 Januari 2025, Israel dan Hamas sepakat untuk melaksanakan gencatan senjata.
Kesepakatan ini melibatkan pembebasan 33 sandera Israel dan penukaran dengan ratusan tahanan Palestina.
BACA JUGA:Berulah Lagi! Kabinet Israel Tolak Gencatan Senjata, Serangan untuk Gaza Terus Berlanjut
Namun, beberapa pihak meragukan pelaksanaan perjanjian ini karena ketegangan yang masih tinggi antara kedua pihak, serta ancaman dari kelompok seperti Houthi yang semakin intensif.
Kelompok Houthi, yang telah lama berkomitmen untuk mendukung Palestina, memperingatkan Israel bahwa jika mereka melanggar gencatan senjata, mereka akan menghadapi serangan hebat.
Ancaman ini meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, dengan banyak pihak menunggu apakah Israel akan bertindak bijak atau justru mengabaikan kesepakatan yang sudah ada.
Dukungan Iran terhadap Houthi menambah dimensi geopolitik yang lebih besar dalam konflik ini.
BACA JUGA:Gencatan Senjata Hanya Ilusi? Israel Gempur Gaza, Houthi Siap Balas Dendam!