Jika serangan Houthi terjadi, ini bisa memicu konflik yang lebih luas, dengan dampak besar bagi kawasan Timur Tengah
Israel kini berada di persimpangan. Jika mereka melanggar gencatan senjata, mereka berisiko menghadapi serangan rudal dan drone dari Houthi, yang siap menggempur infrastruktur strategis Israel.
Sebaliknya, jika perdamaian berhasil dijaga, ini bisa menjadi langkah besar menuju stabilitas di kawasan.
Dunia kini menunggu keputusan Israel yang dapat mengubah peta konflik di Timur Tengah.
BACA JUGA:Update! 7 Fakta Baru Menarik Gencatan Senjata Israel-Hamas, Mimpi Perdamaian atau Sekadar Janji?
Gencatan senjata Gaza yang rapuh kini menjadi taruhan besar.
Jika dilanggar, Israel dapat menghadapi Gaza II yang lebih mematikan.
Padahal, sebelumnya kedua belah pihak telah menyepakati gencatan senjata yang direncanakan mulai berlaku pada Minggu mendatang.
Menurut laporan mediator Qatar, gencatan senjata ini mencakup pertukaran 33 sandera Israel dengan tahanan Palestina.
BACA JUGA:Gencatan Senjata Hanya Ilusi? Israel Gempur Gaza, Houthi Siap Balas Dendam!
Kesepakatan tersebut bahkan disebut-sebut berpotensi menjadi langkah awal menuju perdamaian permanen.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu belum menggelar sidang kabinet untuk mengambil keputusan final terkait gencatan senjata tersebut.
Netanyahu berdalih bahwa Hamas belum memenuhi seluruh syarat yang ditetapkan Israel.
Di sisi lain, Hamas menyatakan telah sepakat dengan poin-poin yang diajukan.
BACA JUGA:Update! 7 Fakta Baru Menarik Gencatan Senjata Israel-Hamas, Mimpi Perdamaian atau Sekadar Janji?
Penolakan dari beberapa anggota kabinet, termasuk Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir, memperburuk situasi.