BACAKORAN.CO - Ribuan aparat keamanan mulai dikerahkan di beberapa wilayah Gaza pada Minggu, 19 Januari 2025, menyusul dimulainya gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Menurut keterangan dari otoritas setempat, pengerahan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas dan menegakkan aturan di seluruh wilayah kantong tersebut.
Kantor Media Pemerintah Gaza mengonfirmasi bahwa kementerian serta lembaga pemerintah telah siap untuk menjalankan tugasnya demi pemulihan kehidupan normal secepatnya.
Meski demikian, otoritas tetap mengimbau warga untuk berhati-hati saat bepergian di dalam wilayah Gaza, mengingat situasi keamanan yang masih berpotensi berubah.
BACA JUGA:Usai Dilantik, Trump Pertimbangkan Relokasi Warga Gaza ke Luar Palestina, Ada Indonesia!
Pemulangan pengungsi direncanakan akan dimulai tujuh hari setelah gencatan senjata diberlakukan.
Perjanjian antara Hamas dan Israel ini akhirnya berlaku pada pukul 11.00 waktu setempat atau sekitar 16.00 WIB.
Setelah sempat tertunda beberapa jam akibat perbedaan terkait daftar tawanan yang akan dibebaskan.
Sebelumnya, pada Rabu, 15 Januari 2025, Hamas dan Israel sepakat melakukan gencatan senjata selama 42 hari dengan mediasi dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! Gencatan Senjata di Gaza Resmi Dimulai, Hamas Tukar 3 Sandera dengan 90 Tahanan
Kesepakatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mengakhiri konflik berkepanjangan yang telah berlangsung lebih dari 15 bulan dan menyebabkan lebih dari 46.000 warga Palestina kehilangan nyawa.
Tahap pertama dari perjanjian ini melibatkan pertukaran sandera dan tahanan, penarikan pasukan Israel ke perbatasan Gaza, serta pengiriman bantuan kemanusiaan.
Tahap kedua dan ketiga masih akan dibahas lebih lanjut setelah tahap pertama berjalan dengan lancar.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Qatar, Mesir, dan AS akan bertindak sebagai negara penjamin, dan membentuk pusat koordinasi di Kairo untuk memastikan kelancaran proses gencatan senjata dan pemulihan Gaza pasca-konflik.
BACA JUGA:Aksi Protes Pecah di Yerusalem, Netanyahu Didesak Mundur Akibat Gencatan Senjata Gaza