Situasi Memanas! Etnis Madura Tantang Carok Etnis Papua di Yogyakarta, Ternyata ini Pemicunya

Minggu 09 Feb 2025 - 13:28 WIB
Reporter : Ainun
Editor : Ainun

Surat ini ditandatangani pada 7 Februari 2025, dan menjadi sorotan luas karena membuka potensi konflik fisik besar di Yogyakarta.

BACA JUGA:Meledak! Kantor BKPSDM Papua Selatan Dibakar Massa Protes Seleksi CPNS Diduga Tidak Transparan

BACA JUGA:Pemekaran Daerah, Kapolri Tunjuk Kapolda Baru untuk Papua Tengah dan Barat Daya, Ini Sosoknya!

Menanggapi eskalasi ini, Ketua Umum Ormas Masyarakat Madura Asli (Madas) Nusantara, KRH. HM. Jusuf Rizal, SH, meminta Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan.

Dan Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk turun tangan mencegah bentrokan fisik yang dapat memicu konflik horisontal lebih luas.

Jusuf Rizal menegaskan bahwa pemalakan, perusakan, dan tindakan kriminal lainnya harus dihentikan secara hukum, bukan dengan kekerasan.

Surat tantangan carok ini memicu berbagai reaksi di masyarakat.

BACA JUGA:Harga Beras Medium dan Premium Lampaui HET di Sumatera, Jawa hingga Papua, Begini Peringatan Serius Bapanas!

BACA JUGA:Kisah Haru Kapten Philips Mark Mehrtens Menahan Tangis Saat Video Call Istri Setelah Bebas dari KKB Papua

Sebagian pihak menilai langkah KMY sebagai bentuk perlawanan terhadap aksi premanisme.

Sementara yang lain khawatir hal ini akan memperkeruh suasana dan menciptakan konflik antar-etnis yang lebih besar.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari perwakilan etnis Papua di Yogyakarta terkait surat tantangan tersebut.

Namun, aparat keamanan diharapkan segera meredam potensi bentrokan agar situasi di Yogyakarta tetap kondusif.  

BACA JUGA:Pilot Philip Mehrtens Berhasil Bebas Setelah Disandera KKB Papua, Respon Susi Pudjiastuti Bikin Haru

BACA JUGA:Senyum Bahagia Kapten Philip Setelah Berhasil DIbebaskan dari KKB Papua, Ini Keluh Kesahnya Selama di Sandera

Masyarakat Yogyakarta kini menanti langkah tegas dari pihak kepolisian.

Kategori :