Bukan Kompensasi, Dedi Mulyadi Beri Rp10 Juta untuk Warga Terdampak Pembongkaran Bangunan Liar

Senin 28 Apr 2025 - 12:23 WIB
Reporter : Ayu
Editor : Ayu

"Saya tidak ingin menjadi pemimpin yang hanya populer, tapi harus mengarahkan masyarakat pada kehidupan yang lebih baik," kata Dedi. 

BACA JUGA:Bukan Hanya Ridwan Kamil, Lisa Mariana Akui Jalin Hubungan dengan Banyak Pejabat, Ini Pengakuannya

BACA JUGA:Geger! Korea Utara Konfirmasi Kirim Pasukan ke Rusia, Perang Dunia 3 Makin Dekat?

Salah satu wujud nyata kepedulian Dedi Mulyadi terhadap masyarakat adalah pemberian bantuan uang tunai sebesar Rp10 juta per kepala keluarga kepada 30 warga Cikarang, Kabupaten Bekasi, yang kehilangan tempat tinggal akibat proyek pelebaran sungai.

Meskipun demikian, Dedi menambahkan bahwa pemerintah provinsi juga tengah menyiapkan solusi jangka panjang bagi warga terdampak.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bekerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP),  berencana membangun rumah bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat proyek tersebut. 

Sebelumnya, viral video Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terlibat perdebatan dengan seorang remaja mengenai aturan larangan yang dibuatnya soal acara wisuda di sekolah.

Awalnya, Gubernur Jawa Barat itu mengundang warga Kabupaten Bekasi yang terkena penertiban rumah yang berada di atas kali.

Dalam pertemuan itu, hadir juga seorang remaja yang mengkritik kebijakan baru Dedi Mulyadi mengenai penggusuran rumah urang tuanya tanpa adanya surat pemberitahuan.

"Saya waktu itu bikin video tiktok itu kan, caption-nya bukan untuk kerohiman atau apapun, tapi cuma minta keadilan," kata gadis remaja tersebut dengan lugas.

BACA JUGA:Hebat! Baru 16 Tahun, Clara Suryapranata Koleksi 3 Trofi Juara, Trofi Terbarunya dari Vietnam

BACA JUGA:Anti Pusing, 4 Parfum Fresh Pria Wangi Enak dan Tahan Lama, Banjir Keringat Tambah Harum

Lantas Dedi pun mempertanyakan seperti apa keadilan yang diminta, kemudian dijawab remaja itu dengan tidak adanya musyawarah saat sebelum penggusuran.

Dedi Mulyadi menegaskan bahwa remaja itu bersama keluarganya tinggal di lahan yang bukan tidak diperbolehkan menjadi tempat tinggal.

"Saya tanya, kalau anda tinggal di lahan orang, bayar ga?,"tanya KDM yang dijawab 'bayar' oleh si remaja putri tersebut.

Lalu, dalam diskusi lain, ia juga turut bertanya soal kritikan remaja itu mengenai kebijakan larangan adanya perpisahan atau wisuda di sekolah yang dinilai membebankan orang tua.

Kategori :