BACAKORAN.CO - Toyota Kijang Super Generasi 3 (1986–1992) tetap menjadi salah satu mobil klasik yang paling dicari di Indonesia, meskipun usianya sudah mencapai hampir 40 tahun.
Dengan teknologi full pressed body (FPB) dan dua varian sasis (KF40 dan KF50), Kijang Super menawarkan kenyamanan dan keandalan yang membuatnya tetap relevan hingga 2025.
Namun, apakah masih worth it untuk membelinya di tahun ini? Mari kita ulas secara mendalam berdasarkan spesifikasi, harga, dan daya tariknya di pasar mobil bekas 2025!
Toyota Kijang Super Generasi 3 pertama kali diperkenalkan pada 1986 oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) di Indonesia.
Kijang Super dikenal dengan desain kotaknya yang khas, kemampuan mengangkut hingga 7 penumpang, dan teknologi full pressed body yang menawarkan kekuatan bodi yang lebih baik dibandingkan pendahulunya.
BACA JUGA:Masih Dicari! Mobil Toyota Kijang Super G 1994 Bikin Mobil Baru Minder, Tahan Banting Gila-Gilaan!
BACA JUGA:Toyota Kijang Super: Si Tangguh Yang Irit Siap Bikin Nyaman Perjalanan Anda, Begini Cara Kreditnya
Mobil ini tersedia dalam dua varian sasis: KF40 (sasis pendek) dan KF50 (sasis panjang), yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda.
Kijang Super menjadi pilihan utama keluarga Indonesia pada era 1980-an dan 1990-an karena harganya yang terjangkau, mesin tahan lama, dan ground clearance tinggi yang cocok untuk kondisi jalan di Indonesia.
Hingga 2025, mobil ini tetap populer di pasar mobil bekas, terutama di kalangan kolektor dan penggemar mobil klasik.
Teknologi Full Pressed Body (FPB)
Salah satu keunggulan utama Kijang Super Generasi 3 adalah teknologi full pressed body (FPB), yang pertama kali diperkenalkan pada varian ini.
FPB artinya pembuatan panel bodi mobil menggunakan proses stamping (mesin pres), yang menghasilkan bodi yang lebih kuat dan tahan terhadap karat.
Proses ini juga mengurangi penggunaan dempul, hanya sekitar 2,5 kg per mobil, karena sambungan antar pelat sangat minim.
