Profil Lengkap Bimo Wijayanto, Kandidat Kuat Dirjen Pajak Baru Pengganti Suryo Utomo

Rabu 21 May 2025 - 10:37 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACA JUGA:Viral Warga Bekasi Rame-Rame Puji Kebijakan Penghapusan Denda Pajak Kendaraan, Kota Lain Kebagian Gak Nih?

BACA JUGA:Kendaraan Pajak Mati Masuk Daftar Hitam Polisi, Siap Disita Mulai April 2025!

Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden (2016–2020)

Di KSP, Bimo Wijayanto terlibat langsung dalam penajaman program-program prioritas lintas kementerian.

Ia berinteraksi aktif dengan instansi seperti Kemenkeu, KPK, Polri, Kemendagri hingga BPS dan BNPT.

Analis Senior Direktorat Jenderal Pajak (2014–2015)

BACA JUGA:Pajak Seret, 2.000 Wajib Pajak Masuk Daftar Intai Kemenkeu! Siapa Bakal Kena Duluan?

BACA JUGA:KPK Usut Dugaan Aliran Dana Summarecon ke Ditjen Pajak, Digunakan Buat Biaya Fashion Show?

Bimo bukan orang asing di lingkungan DJP.

Ia pernah menjadi analis senior di Center for Tax Analysis (CTA), yang artinya ia mengerti seluk-beluk sistem perpajakan Indonesia dari dalam.

Moncer di BUMN

Tak hanya dipemerintahan, Bimo Wijayanto tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting di BUMN.

BACA JUGA:Dirjen Pajak Resmi Rilis Aturan PPh Karyawan, Ini Dampaknya Buat Gajimu!

BACA JUGA:Waduh! Mobil Civic Kades Kohod, Arsin Ternyata Nunggak Pajak 4 Tahun Lebih, Segini Total Tunggakan!

Bimo Wijayanto pernah menjabat sebagai Komisaris PT Inka Multi Solusi (2019–2022), Komite Audit PT Asuransi Jasindo (2019–sekarang), dan Komisaris Independen PT Phapros Tbk (2022–sekarang).

Dengan rekam jejak lengkap di sektor publik dan BUMN, Bimo dipandang sebagai figur teknokrat yang tangguh, profesional, dan memahami lanskap ekonomi secara menyeluruh.

Dipanggil Prabowo ke Istana

BACA JUGA:Nggak Ngotak! Coretax Sortir Masa Pajak dari Tahun 1939, Netizen: Indonesia Belum Merdeka di Tahun Segitu!

BACA JUGA:Coretax Sering Ngadat, Dirjen Pajak Minta Wajib Pajak Gunakan Aplikasi Lama, Duit Rp1,3 Triliun Nguap?

Dalam pernyataannya usai bertemu Presiden Prabowo di Istana Negara, Bimo mengaku diberi ‘arahan kuat’ untuk memperkuat marwah DJP dan Bea Cukai agar mampu mengamankan penerimaan negara secara maksimal.

Kategori :