BACA JUGA:Jumlah Korban Jiwa Longsor Gunung Kuda Cirebon Bertambah, Evakuasi Terus Berlanjut
Jalur Garut–Tasik via Singaparna pun kembali dibuka, namun dengan sistem buka tutup satu arah bergantian.
Hal ini dilakukan untuk mengatur antrean kendaraan yang mengular dari kedua arah.
Kasatlantas Polres Garut, Iptu Aang Andi Suhandi, mengimbau para pengendara untuk bersabar dan tetap mematuhi arahan petugas di lapangan.
“Kami atur arus secara bergantian berdasarkan panjang antrean kendaraan agar lalu lintas tetap berjalan lancar di kedua arah,” ujarnya
BACA JUGA:Innalilahi, Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon, Sebabkan 10 Orang Meninggal!
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Sampaikan Duka pada Tragedi Tambang Kapur Longsor, 5 Pekerja Tewas
Dampak dan Respons Cepat
Longsor ini tidak hanya berdampak pada kelancaran lalu lintas, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi longsor susulan.
Kepala BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, menyebutkan bahwa longsor terjadi di tiga titik berbeda di wilayah Cilawu, termasuk di kawasan Citengek dan depan bengkel Bojongloa Talang.
Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian ini.
BACA JUGA:Hujan Sehari, 5 Desa di Bandung Diterjang Longsor, Begini Kondisi Warga dan Permukiman!
BACA JUGA:Update Banjir Bandang dan Longsor Sukabumi Telan Korban Jiwa 1 Meninggal dan 7 Orang Hilang
Namun, warga diimbau untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor.
Pemerintah daerah juga telah menyiagakan posko darurat dan tim pemantau cuaca untuk mengantisipasi bencana susulan.
Jalur Vital Bagi Ekonomi dan Mobilitas
Jalur Garut–Tasik via Singaparna merupakan salah satu akses vital yang menghubungkan dua kota besar di Priangan Timur.
BACA JUGA:Puncak Bogor Dilanda Banjir dan Longsor! 2 Jembatan Ambruk, Warga Hilang Terseret Arus