BACA JUGA:Bencana Beruntun di Los Angeles: Banjir Bandang & Longsor Terjang Kota Setelah Kebakaran Hebat
Jalur ini tidak hanya digunakan oleh kendaraan pribadi, tetapi juga oleh angkutan umum dan distribusi logistik.
Gangguan pada jalur ini berdampak langsung pada aktivitas ekonomi masyarakat sekitar.
Dengan diberlakukannya sistem buka tutup, diharapkan arus lalu lintas dapat kembali normal secara bertahap.
Namun, pengguna jalan tetap diminta untuk berhati-hati, terutama saat melintasi wilayah Cilawu yang masih rawan longsor.
BACA JUGA:Update Longsor di Pekalongan Tewaskan 16 Orang dan 3 Korban Hilang Serta 10 Lainnya Luka-Luka
Waspada Potensi Longsor Susulan
BPBD Garut mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, mengingat curah hujan masih tinggi di beberapa wilayah.
Kepala Pelaksana BPBD Garut, Aah Anwar Saefuloh, menyebutkan bahwa longsor terjadi di tiga titik berbeda di Kecamatan Cilawu, yang semuanya kini dalam proses penanganan.
Peristiwa longsor di jalur Garut–Tasik via Singaparna menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di musim hujan.
BACA JUGA:Banjir dan Longsor Pekalongan Sebabkan 15 Orang Tewas dan 5 Hilang, Ini Identitasnya
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca dan kondisi jalan sebelum bepergian.
Pemerintah daerah dan aparat terkait pun diharapkan terus meningkatkan koordinasi dan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat seperti ini.