@Dodolmeong1: "Ga usah ditanggapi berlbihan, itu adalah buah ketidak tauan mereka , kita paham tingkat edukasi dan literasi mereka ....."
@Indra_satri: "Kurang literasi sepertinya..... ga liat waktu perang kemarin itu yg boleh masuk bunker cuma siapa."
@rafiteajk: "Ko nggak di tangkap? sudah tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah berarti melawan UU"
BACA JUGA:Tragedi Mencekam di Penjara Evin: 71 Orang Tewas Akibat Serangan Udara Israel ke Teheran
BACA JUGA:Biadap! Israel Diduga Selundupkan Narkoba ke Tepung Bantuan untuk Para Warga di Gaza, Apa Tujuannya?
@Fajar_Mula: "Katanya tentang kemanusiaan. Septnya dia gak bisa bedain kemanusiaan rakyat yg negerinya dicaplok, dijajah, didzalimi dgn kemanusiaan yg rakyatnya senang rezimnya mencaplok/menjajah/mendzalimi negeri orang (Palestine)."
@ayaharno: "Disana Papua pegunungan emang non Muslim pro Israel, liat aja saat demo2 besar bendera Israel dimana mana"
@LindaArito73518: "Padahal agama Yahudi itu bukan kristen, banyak sekali gereja dibakar disana,bagi mereka pro israhell, yg penting gak dukung Islam."
Berikut Merince Kogoya yang akhirnya berbicara setelah dikeluarkan dari Miss Indonesia 2025.
BACA JUGA:Biadap! Tentara Israel Kembali Menembak Mati 51 Warga Palestina yang Mencari Bantuan Kemanusiaan
BACA JUGA:Kian Memanas, Habis Iran Kini Houthi Serbu Israel dengan Rudal Balistik
Merince Kogoya, finalis Miss Indonesia 2025 perwakilan dari Provinsi Papua Pegunungan, akhirnya angkat bicara setelah secara mendadak dinyatakan tidak lagi melanjutkan kiprahnya di ajang kontes kecantikan bergengsi tersebut.
Keputusan ini menuai sorotan luas dari publik setelah sebuah video lama yang menampilkan dirinya mengibarkan bendera Israel di tanah kelahirannya kembali viral di berbagai platform media sosial.
Dalam pernyataan yang disampaikan melalui unggahan Instagram Story di akun pribadinya, Merince menyampaikan kekecewaannya terhadap asumsi publik yang, menurutnya, telah menyelewengkan makna dari aksinya yang terekam dalam video dua tahun lalu tersebut.
Merince menegaskan bahwa tindakannya tidak berhubungan dengan dukungan terhadap negara tertentu, apalagi mempromosikan suatu ideologi politik atau gerakan internasional.
BACA JUGA:Trump Sebut Zohran Mamdani Komunis, Wali Kota Muslim Pertama New York Tanggapi dengan Tegas