BACAKORAN.CO - Blokir anggaran di kementerian dan lembaga yang sebelumnya membeku kini resmi dibuka Presiden Prabowo.
Total anggaran mencapai Rp134,9 triliun siap dicairkan guna genjot percepatan pembangunan nasional.
“Hingga Juni 2025, blokir anggaran lewat Inpres 1/2025 sebesar Rp134,9 triliun sudah dibuka. Ini ditujukan untuk belanja prioritas yang telah ditetapkan Presiden,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Selasa (1/7/2025).
Lebih rinci, 23 kementerian dan lembaga telah membuka blokir sebesar Rp 48 triliun, sementara 76 KL lainnya mengakses sisa alokasi Rp 86,9 triliun.
BACA JUGA:KPK Usul Partai Politik Didanai Besar dari APBN Agar Cegah Korupsi, Netizen: DPR Auto Full Senyum
Semua dana ini kini bisa dimanfaatkan sesuai prioritas nasional.
APBN Siaga Tantangan Global
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan jika APBN 2025 dihadapkan pada berbagai tekanan global seperti perang dagang dan dinamika Timur Tengah.
Dalam hal ini, APBN bukan sekadar anggaran melainkan sebagai stabilisator (Shock Absorber) guna meredam guncangan global dan ketidakpastian pasar.
BACA JUGA:Keuangan Negara Terkuras! Defisit APBN Februari 2025 Tembus Rp31,2 Triliun!
Lalu sebagai instrumen efisiensi, yakni menyalurkan dana secara tepat dan hemat.
Termasuk distribusi keadilan yang meratakan pembangunan antarwilayah dan segmen masyarakat.
“APBN 2025 harus menjalankan ketiga fungsi ini sekaligus--meski tantangan global makin menantang,” tegas Sri Mulyani.
Pengaruh Tarif Dagang dan Konflik Timur Tengah
BACA JUGA:Waduh, APBN Tekor Rp309 T di Awal Pemerintahan Prabowo, Sri Mulyani Ungkap Penyebabnya!