“Kami targetkan pembersihan total bisa selesai dalam tiga hari ke depan,” ujar Doni Setiawan, Kepala Satuan Kerja Balai Jalan Nasional.
Penyebab dan Imbauan Waspada
Menurut BPBD Bone Bolango, longsor dipicu oleh kondisi tanah yang jenuh air, lereng curam, dan minimnya vegetasi penahan.
Intensitas hujan yang tinggi mempercepat proses erosi dan membuat tanah menjadi tidak stabil.
BACA JUGA:Jumlah Korban Jiwa Longsor Gunung Kuda Cirebon Bertambah, Evakuasi Terus Berlanjut
Pemerintah daerah dan BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, terutama di wilayah perbukitan dan jalur rawan bencana.
Evakuasi dan pengawasan terus dilakukan oleh TNI, Polri, dan relawan setempat.
Jalan Trans Sulawesi: Nadi Transportasi yang Terancam
Jalan Trans Sulawesi merupakan jalur utama yang menghubungkan berbagai provinsi di Pulau Sulawesi.
BACA JUGA:Innalilahi, Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon, Sebabkan 10 Orang Meninggal!
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Sampaikan Duka pada Tragedi Tambang Kapur Longsor, 5 Pekerja Tewas
Gangguan pada jalur ini berdampak besar terhadap mobilitas masyarakat, distribusi logistik, dan aktivitas ekonomi regional.
Petugas gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri kini tengah berjibaku mengevakuasi warga, membersihkan jalur, dan mencari alternatif penghubung sementara.
Selain itu, tim geologi mulai melakukan pemetaan risiko untuk mencegah longsor susulan.
Efek yang Ditimbulkan:
BACA JUGA:Hujan Sehari, 5 Desa di Bandung Diterjang Longsor, Begini Kondisi Warga dan Permukiman!