Kalau itu terjadi, ini akan menjadi kali pertama dalam sejarah sejak penggunaan jam atom di tahun 1972, di mana waktu global dikurangi satu detik.
Hal ini berpotensi mengganggu sistem keuangan, komunikasi digital, hingga server database di seluruh dunia.
Fakta Menarik Tentang Hari Terpendek 5 Agustus 2025
Fenomena hari terpendek 5 Agustus 2025 bukan satu-satunya yang terjadi tahun ini.
Bulan Juli 2025 mencatat dua hari dengan durasi rotasi lebih pendek, menandakan bahwa rotasi Bumi memang tak selalu stabil.
Hal ini makin memperkuat bukti bahwa percepatan rotasi Bumi sedang terjadi secara konsisten.
Jam atom yang digunakan untuk mengatur waktu global sangat terpengaruh oleh perbedaan waktu ini.
Meskipun manusia tidak merasakan langsung perbedaannya, teknologi modern sangat bergantung pada akurasi waktu tersebut.
BACA JUGA:Meriahkan Menyambut HUT RI ke-80! Warga Pasuruan Sulap Desa Jadi Lautan Lampion Ubur-Ubur
Ilmu di Balik Durasi Hari yang Terus Berubah
Variasi dalam durasi hari disebut Length of Day (LOD), dan hanya bisa diukur lewat jam atom berpresisi tinggi.
Menurut data dari International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS), pengukuran seperti ini sangat penting untuk melacak dan mengantisipasi perubahan akibat percepatan rotasi Bumi.
Ilmuwan tidak bisa memprediksi perubahan ini secara pasti.
Mereka hanya bisa memantau lewat observasi dan model komputer dari lembaga seperti IERS dan US Naval Observatory.
Karena itu, fenomena seperti hari terpendek 5 Agustus 2025 akan terus diamati ke depannya.
Fenomena ini juga menjadi pengingat bahwa Bumi adalah planet yang dinamis dan terus berubah.