Israel Klaim Ingin Kuasai Gaza, Inggris Kutuk Keras Keinginan Netanyahu: Bukan Resolusi!

Senin 11 Aug 2025 - 11:02 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

BACAKORAN.CO - Keinginan PM Israel Netanyahu terkait ingin mencaplok Gaza membuat banyak pihak murka.

Perwakilan Inggris untuk PBB, James Kariuki mengutuk keras rencana Israel untuk merebut Gaza dan ia menegaskan hal itu salah dan tidak akan mengakhiri konflik yang masih berlangsung.

"Memperluas operasi militer tidak akan melakukan apa pun untuk mengakhiri konflik ini. Itu tidak akan menjamin pembebasan para sandera. Ini hanya akan memperdalam penderitaan warga sipil Palestina di Gaza," kata Kariuki dilansir Aljazeera, Senin (11/8/2025).

"Ini bukan jalan menuju resolusi. Ini adalah jalan menuju pertumpahan darah," sambungnya.

BACA JUGA:Ribuan Warga Israel Demo di Tel Aviv, Desak Akhiri Perang Gaza dan Bebaskan Sandera

BACA JUGA:Keluarga Sandera Israel Berlayar ke Dekat Gaza, Desak Netanyahu Hentikan Perang

Rencana gila Israel ini ia sebut akan membuat hampir 1 juta warga Palestina mengungsi dan ia juga mendesak agar kelaparan di Gaza segera dihentikan.

"Ketidakmanusiawian ini tidak dapat dibenarkan," kata dia.

Sebelumnya Netanyahu telah mengumpulkan banyak pejabat keamanan senior untuk menyelesaikan strategi baru di Gaza.

Kantor Perdana Menteri Israel menyebutkan bahwa Netanyahu mendukung pengambilalihan militer penuh atas wilayah Palestina.

Kantor Perdana Menteri membeberkan dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari Al Arabiya, bahwa Netanyahu mengadakan diskusi keamanan terbatas yang berlangsung sekitar tiga jam.

Dalam diskusi ini, Kepala Staf Militer Eyal Zamir menyarankan untuk melanjutkan operasi di Gaza.

BACA JUGA:Anggap Hamas Bukan Ancaman, Mantan Pejabat Israel Desak Trump Hentikan Serangan di Gaza!

Dilansir Bacakoran.co dari Tempo.co, Media Israel, The Jerusalem Post juga menuliskan bahwa seorang pejabat Israel mengatakan Netanyahu akan membahas pula soal nasib sandera dengan pejabatnya.

Pejabat Israel tersebut menambahkan bahwa Utusan Khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, telah kembali ke AS.

Kategori :