Israel Ingin Bangun 3 Ribu Rumah di Tepi Barat, Jerman Menolak Keras dan Serukan Stop!

Jumat 15 Aug 2025 - 15:57 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

BACAKORAN.CO - Jerman bereaksi dan mengecam keras keinginan dan rencana Israel untuk membangun ribuan rumah pemukiman di wilayah Tepi Barat.

Pihak Jerman ingin Israel segera menghentikan pembangunan pemukiman di wilayah Palestina sebagai negara yang mereka duduki.

"(Jerman) Sangat menolak pengumuman pemerintah Israel tentang ribuan permukiman baru di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel," tegas Kementerian Luar Negeri Jerman dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP dan Al Arabiya, Jumat (15/8/2025).

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, telah menyatakan dukungan untuk rencana pembangunan sebanyak 3.400 rumah di area yang sangat kontroversial di Tepi Barat yang diduduki.

BACA JUGA:Boikot Bango! Ini 8 Merek Kecap Manis Lokal Indonesia Non-Afiliasi Israel sebagai Alternatif

BACA JUGA:Israel Klaim Ingin Kuasai Gaza, Inggris Kutuk Keras Keinginan Netanyahu: Bukan Resolusi!

Smotrich juga mengungkapkan aneksasi terhadap Tepi Barat untuk menanggapi rencana beberapa negara untuk mengakui negara Palestina.

Israel telah lama ingin membangun permukiman Israel di Tepi Barat dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Terlihat pengkritik dan komunitas internasional telah memperingatkan bahwa pembangunan rumah baru di lahan seluas sekitar 12 kilometer persegi.

Hal ini akan menghancurkan harapan terbentuknya negara Palestina yang berdampingan di masa depan, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

BACA JUGA:Ribuan Warga Israel Demo di Tel Aviv, Desak Akhiri Perang Gaza dan Bebaskan Sandera

BACA JUGA:Keluarga Sandera Israel Berlayar ke Dekat Gaza, Desak Netanyahu Hentikan Perang

Sebelumnya Netanyahu telah mengumpulkan banyak pejabat keamanan senior untuk menyelesaikan strategi baru di Gaza.

Kantor Perdana Menteri Israel menyebutkan bahwa Netanyahu mendukung pengambilalihan militer penuh atas wilayah Palestina.

Kantor Perdana Menteri membeberkan dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari Al Arabiya, bahwa Netanyahu mengadakan diskusi keamanan terbatas yang berlangsung sekitar tiga jam.

Kategori :