BACAKORAN.CO - Di tengah hiruk-pikuk ibu kota, tersembunyi sebuah kawasan yang seolah tak mengenal siang hari Kampung Tongkol, Jakarta Utara.
Terletak di bawah rel kereta apiAncol, kampung ini menjadi simbol kontras antara kemajuan kota dan realitas kehidupan warga marginal.
Fenomena jakarta tak pernah siang bukan sekadar metafora, melainkan kenyataan yang dialami ratusan warga setiap hari.
Kampung Tongkol bukan hanya soal gelap dan sempit.
BACA JUGA:'Demi Kampung Haji Indonesia' Arab Saudi Revisi UU Real Estat, Tawarkan 8 Lokasi
BACA JUGA:Tragedi Intan Jaya: Warga Sipil Tewas Ditembak KKB di Kampung Wandoga!
Ia adalah cerminan dari bagaimana warga Jakarta bertahan di tengah keterbatasan ruang dan fasilitas.
Tanpa sertifikat tanah, tanpa Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan hidup di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia, warga tetap membangun kehidupan yang penuh harapan.
Dunia Tanpa Cahaya Matahari
Kampung Tongkol berada di kolong rel yang padat dan gelap.
BACA JUGA:Usai Dampingi Presiden Bertemu Pangeran MBS, Menag Optimis Kampung Haji Segera Terealisasi
BACA JUGA:Update Rencana Kampung Haji Indonesia di Mekkah, Prabowo Bertolak ke Saudi buat Cek Lokasi?
Struktur beton rel yang masif menutupi langit, membuat sinar matahari nyaris mustahil menembus ke dalam lorong-lorong sempit tempat warga tinggal.
Memper betapa gelapnya suasana di dalam kampung, bahkan saat siang hari.
Hanya satu lorong sempit yang menjadi akses utama, dan itulah satu-satunya tempat di mana cahaya bisa sedikit masuk.
Melansir dari video youtube CNN Indonesia, terlihat jelas bagaimana warga harus mengandalkan lampu listrik sepanjang hari.