BACA JUGA: Presiden dan Menang Bertolak ke Jeddah Bahas Kampung Haji
Anak-anak bermain di bawah cahaya redup, ibu-ibu memasak tanpa bantuan cahaya alami, dan aktivitas harian berlangsung dalam bayang-bayang.
Kehidupan yang Bertahan di Kegelapan
Meski hidup dalam kondisi minim cahaya, warga Kampung Tongkol menunjukkan ketangguhan luar biasa.
Seorang warga menceritakan pengalamannya tinggal selama 26 tahun di sana.
Ia mengungkapkan bagaimana mereka beradaptasi dengan lingkungan yang gelap, lembap, dan sempit, serta bagaimana solidaritas antarwarga menjadi kunci bertahan hidup.
Kampung ini bukan hanya gelap secara fisik, tetapi juga sering kali luput dari perhatian publik dan pemerintah.
Terlihat bagaimana kampung ini pernah dibongkar dan dibangun kembali oleh warga sendiri, menunjukkan semangat juang yang luar biasa.
Tantangan dan Harapan
BACA JUGA:Pulang Kampung Jadi Sat-set, Ada Mudik hingga Servis Motor Gratis dari Kemnaker, Cek Detailnya!
Kondisi Kampung Tongkol menggambarkan tantangan besar dalam penataan kota yang inklusif.
Minimnya akses terhadap cahaya matahari berdampak pada kesehatan fisik dan mental warga.
Tetrlihat bagaimana kampung ini menjadi dunia bawah tanah yang nyaris tak tersentuh pembangunan.
Namun, harapan tetap ada.