BACAKORAN.CO — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) resmi meluncurkan entitas baru bernama Bank Syariah Nasional (BSN) setelah menyelesaikan akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) senilai Rp1,5 triliun.
Langkah strategis ini menjadi bagian dari proses spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) BTN yang ditargetkan rampung pada Oktober–November 2025.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BVIS pada 20 Agustus 2025, para pemegang saham menyetujui dua keputusan penting:
- Perubahan nama BVIS menjadi Bank Syariah Nasional (BSN)
BACA JUGA:Mantan Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe Ditangkap atas Dugaan Penyalahgunaan Dana Negara
- Penyesuaian anggaran dasar agar sesuai dengan ketentuan bank BUMN
Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, menyatakan bahwa nama resmi BSN akan ditentukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto berdasarkan usulan BTN dan Kementerian BUMN.
“Karena sekarang ujungnya sudah menjadi milik negara, maka anggaran dasar harus disesuaikan,” ujar Nixon dalam rapat di Gedung Parlemen.
BTN optimistis BSN akan menjadi bank syariah terbesar kedua di Indonesia, menyaingi dominasi Bank Syariah Indonesia (BSI).
BACA JUGA:Makin Panas, Lisa Mariana Akui Terima Uang dari Kasus Bank BJB yang Membelit Ridwan Kamil!
Nixon menargetkan aset BSN bisa menembus Rp100 triliun dalam tiga tahun ke depan, dengan proyeksi awal sebesar Rp67 triliun pada saat spin-off.
“Kami harap BSN bisa jadi bank nomor dua terbesar di RI,” tegas Nixon.
Sebelumnya, PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) telah mengumumkan rencana divestasi BVIS pada Januari 2025.