Sekretaris Perusahaan BVIC, Caprie Ardira Azhar, menjelaskan bahwa langkah ini diambil agar BVIC bisa fokus pada bisnis perbankan konvensional dan mengurangi risiko operasional.
BACA JUGA:Wacana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan 2026, MUI Soroti Risiko Penurunan Kualitas Layanan
BACA JUGA:Resmi, Wamenaker Immanuel Ebenezer Ditetapkan Jadi Tersangka Oleh KPK!
Dana hasil penjualan BVIS akan digunakan untuk memperkuat modal kerja dan mempersempit maturity gap perusahaan.
“Bank Victoria adalah bank umum konvensional, dan belum memiliki rencana mengembangkan layanan berbasis syariah,” ujar Caprie.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyetujui proses spin-off BTN Syariah melalui akuisisi BVIS sebagai cangkang Bank Umum Syariah (BUS).
Proses ini juga mendapat restu dari Presiden Prabowo Subianto melalui koordinasi dengan Kementerian BUMN dan Danantara Indonesia.
BACA JUGA:Bobby Nasution Lawan Mafia Beras dengan Guyurankan 15.700 Ton Stok Murah ke Pasar Rakyat
Peluncuran Bank Syariah Nasional menandai babak baru dalam industri perbankan syariah Indonesia.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan strategi korporasi yang efisien, BTN siap memperkuat ekosistem keuangan syariah nasional dan menantang dominasi BSI.
Publik kini menanti kiprah BSN sebagai wajah baru perbankan syariah milik negara.
