BACA JUGA:Wacana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan 2026, MUI Soroti Risiko Penurunan Kualitas Layanan
Pidato Berkowitz sempat menyinggung mahasiswa serta dosen UI yang selama ini mendukung perjuangan Palestina. Dalam orasinya, ia menyatakan:
"Konstitusi Indonesia melindungi hak-hak dasar mulai dari kebebasan beragama kebebasan berbicara, berserikat, pers, dan berkumpul," ujar Peter Berkowitz di orientasi UI 2025.
Namun dalam orasinya banyak yang mengnggap semua ini tidak benar karena negara telah gagal melindungi hak-hak dasar rakyatnya.
Beberapa komentar keras di media sosial berbunyi:
"@univ_indonesia Kamu menjijikkan karena membiarkan ini. Sementara orang-orang kelaparan dan dibunuh, disiarkan langsung ke ponsel kita, kamu bertindak seolah-olah hak asasi manusia tidak berarti apa-apa," tulis @dvsirenco.
BACA JUGA:Israel Serang Teheran, Daftar Pejabat Tinggi Iran yang Gugur dalam Serangan Rudal Zionis
"Itu semua 'penelitian' dia yang ada di screenshot isinya cuma propaganda rasis doang, kok bisa ya diundang.. emang ga dicek dulu latar belakangnya?," tambah @covenantofrock.
Sebagian publik menilai universitas telah mengorbankan sensitivitas kemanusiaan demi label akademis.
Orientasi Pascasarjana UI 2025 yang seharusnya menjadi momen penyambutan penuh semangat justru berubah menjadi sorotan panas kehadiran Berkowitz menimbulkan polemik luas.