BACAKORAN.CO – Tragedi memilukan terus terjadi di Gaza, Palestina.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengonfirmasi bencana kelaparan di Jalur Gaza makin parah, telah memasuki fase paling mematikan.
Ratusan ribu orang kini bertahan hidup di ambang maut, sementara puluhan ribu anak-anak terjerumus dalam kondisi gizi buruk akut.
Asisten Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Joyce Msuya, dalam pidatonya di Dewan Keamanan PBB, menyebut lebih dari 500 ribu warga Gaza kini menghadapi kelaparan masif.
BACA JUGA:Chaos! Otista Jakarta Timur Ricuh Pagi Ini, Suara Tembakan Gas Air Mata Menggema
Angka ini diprediksi melonjak menjadi 640 ribu jiwa pada akhir September.
“Hampir tidak ada seorang pun di Gaza yang tidak disentuh oleh kelaparan. Ini bukan bencana alam, melainkan bencana buatan manusia akibat perang dan blokade,” tegas Msuya, seperti dilansir dari Al Jazeera.
Sebanyak 132 ribu anak Gaza di bawah usia lima tahun kini terancam gizi buruk akut.
Dari jumlah itu, lebih dari 43 ribu diperkirakan menghadapi kondisi yang langsung mengancam nyawa.
BACA JUGA:Jakarta Hari Ini Lumpuh! Kawasan Pasar Senen Dikepung Massa, Imbas Ojol Tewas Dilindas Mobil Polisi
BACA JUGA:Bukan Satu Korban! Dua Pengemudi Ojol Dilindas Mobil Brimob, Satu Tewas di Lokasi
Kondisi ini kian nyata setelah Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 10 kematian baru akibat kelaparan dalam 24 jam terakhir, termasuk dua anak kecil.
Total korban kelaparan kini mencapai 313 jiwa, di antaranya 119 anak.
Anak Gaza Lapar Sampai Tak Bisa Menangis
“Anak-anak di Gaza begitu kelaparan hingga tak lagi punya tenaga untuk menangis. Mereka dibiarkan mati perlahan. Ini jelas-jelas penggunaan kelaparan sebagai senjata perang,” ungkap Inger Ashing, CEO Save the Children.
