Arif Budimanta dikenal sebagai ekonom yang vokal dalam isu pembangunan berkelanjutan, UMKM, dan ekonomi moneter.
Ia aktif menulis artikel dan jurnal di media nasional maupun internasional, termasuk Kompas, Jakarta Post, dan beberapa jurnal akademik terkemuka, serta sering menjadi narasumber di forum akademik dan pemerintah, termasuk Lemhanas dan BPIP.
Dalam pemerintahan, Arif menjabat sebagai Senior Advisor Menteri Keuangan pada 2014–2016 dan menjadi Tim Ahli Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 2014–2019.
Ia juga pernah menjabat Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) 2016–2019 serta Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi 2019–2025.
BACA JUGA:Bocah Perempuan Tewas Ditebas Remaja di Koltim Gegara Dendam, Rumah Pelaku Hangus Dibakar Warga
Di ranah politik, ia pernah menjadi anggota DPR RI 2009–2014, Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan di MPR RI, dan Ketua DPP PDI-P (2005–2010).
Ia juga memimpin Megawati Institute sebagai Direktur Eksekutif sejak 2008 dan aktif di berbagai organisasi ekonomi dan keumatan, termasuk Baitul Muslimin Indonesia dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Selain itu, Arif aktif mengajar di program pascasarjana Universitas Indonesia dan Sekolah Pascasarjana Muhammadiyah ITB Ahmad Dahlan, mendukung pengembangan akademik sekaligus membina generasi baru ekonom Indonesia.
Ia dikenal sebagai mentor yang berdedikasi, mendorong mahasiswa untuk memahami praktik ekonomi nyata sekaligus membangun kesadaran sosial.
Kabar Duka dan Belasungkawa
BACA JUGA:Dasco Pastikan Anggota DPR RI yang Dinonaktifkan Oleh Partai Tak Akan Dapat Hak Keuangan!
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengenang Arif sebagai pribadi yang rendah hati, jernih, dan berdedikasi tinggi.
“Almarhum banyak memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah,” ujar Haedar, dikutip dari Disway.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, turut menyampaikan belasungkawa dan meminta doa agar almarhum diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.