Pasar Badung, yang menjadi pusat ekonomi warga, turut terdampak dengan genangan air setinggi lutut hingga pinggang.
Aktivitas jual beli lumpuh total, sementara pedagang mengaku kehilangan banyak barang dagangan akibat terendam banjir.
Pemerintah Kota Denpasar menginstruksikan jajarannya hingga ke tingkat desa dan kelurahan untuk memberikan bantuan darurat, mulai dari penyediaan posko hingga distribusi makanan dan obat-obatan.
Sementara itu, BMKG memperingatkan bahwa hujan deras masih berpotensi mengguyur Bali hingga tiga hari ke depan.
BACA JUGA:Waduh, KPK Ungkap Immanuel Ebenezer Akui dapat Penerimaan Lain Saat Menjabat Wamenaker!
BACA JUGA:Anak Kandung Gorok Ibu Hingga Leher Putus, Diduga Alami Gangguan Jiwa
Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, menjelaskan bahwa akumulasi curah hujan harian di Bali tercatat lebih dari 50 milimeter hingga di atas 150 milimeter per hari.
“Kombinasi kelembaban udara tinggi dan pertumbuhan awan konvektif memicu hujan lebat disertai kilat atau petir,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Longsor di Bangli Rusak Jalan dan Rumah Warga
Tidak hanya banjir bandang, Kabupaten Bangli juga dilanda longsor di sejumlah titik akibat hujan deras.
Salah satunya terjadi di senderan setinggi tujuh meter di Banjar Guliang Kawan, Desa Bunutin, yang ambruk pada Rabu (10/9/2025).
BACA JUGA:Waduh!, Ada Mahasiswi UMP yang Lapor Disekap dan Menjadi Korban Pelecehan saat KKN di Ogan Ilir
Material longsor menutup akses jalan menuju Pura Puseh dan permukiman warga, sehingga mobilitas masyarakat terganggu.
“Tim reaksi cepat BPBD telah melakukan upaya mengurangi beban air dengan pemasangan terpal. Harapannya tidak terjadi longsoran susulan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bangli, I Wayan Wardana, dikutip dari detikBali.
Selain itu, tembok rumah warga ambruk di Banjar Dinas Klakat, Kecamatan Kintamani.