BACAKORAN.CO - Charlie Kirk meninggal dunia pada usia 31 tahun setelah menjadi korban penembakan di kampus Universitas Utah Valley.
Kabar duka ini mengguncang publik, terutama karena Charlie Kirk dikenal sebagai sosok yang membangun dukungan kuat untuk Donald Trump di kalangan anak muda.
Tragedi ini terjadi saat ia menggelar acara dalam rangkaian “The American Comeback Tour” yang direncanakan berlangsung dari Colorado hingga Virginia.
Donald Trump, melalui akun Truth Social mengumumkan kematian Kirk.
“Dia adalah teman saya yang sangat, sangat baik dan dia adalah orang yang luar biasa,” kata Trump.
BACA JUGA:Demi Tata Wajah Kota, Walkot Medan Lanjutkan Program Penanaman Kabel Bawah Tanah
Kehilangan ini menambah daftar serangan terhadap tokoh politik Amerika setelah sebelumnya terjadi penembakan terhadap Trump dan pembunuhan seorang anggota parlemen Demokrat di Minnesota.
Dari Aktivis Muda Hingga Pengaruh Nasional
Sejak mendirikan Turning Point USA pada tahun 2012, Charlie Kirk dikenal dengan gaya konservatisme populis yang garang.
Organisasi tersebut awalnya kecil, namun berkembang menjadi pusat pergerakan sayap kanan dengan lebih dari 250.000 anggota mahasiswa.
Turning Point berperan besar dalam mendukung kampanye Trump 2016 hingga 2024 termasuk memenangkan suara di Arizona.
Kirk juga populer lewat podcast dan acara radionya yang mengusung tema apokaliptik.
BACA JUGA:Release Kontras, 3 Orang Masih Hilang Saat Kerusuhan September di Jakarta, Polisi Masih Bungkam
Dalam salah satu penampilan bersama Trump di Georgia, ia menegaskan, “Ini adalah negara Kristen. Saya ingin melihatnya tetap seperti itu.”
Gaya retorika tajam Charlie Kirk membuatnya sering hadir di kampus untuk berdebat dengan mahasiswa liberal. Dalam program “Surrounded”, ia mempertahankan pandangan bahwa aborsi adalah pembunuhan dan seharusnya ilegal.
Meski kontroversial banyak pengikutnya menilai Kirk selalu menekankan kebebasan berbicara.