Namun demikian, karena lokasi episenter cukup jauh dari Indonesia, getaran tidak berpotensi menimbulkan gangguan maupun tsunami di wilayah Nusantara.
Hingga Sabtu, 13 September 2025 pukul 10.00 WIB , hasil monitoring BMKG tidak menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan atau aftershock.
Selain itu, hingga berita ini diturunkan belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan di Rusia akibat guncangan besar tersebut.
BMKG menegaskan tetap melakukan pemantauan secara intensif dan akan segera menyampaikan informasi kepada pemangku kepentingan, media, dan masyarakat apabila ada perkembangan terbaru.
BACA JUGA:Siapa Tyler James Robinson? Sosok di Balik Penembakan Charlie Kirk, Simak Faktanya
BACA JUGA:MAKI Menduga Yaqut Cholil Terima Rp7 Juta Sehari Sebagai Pengawas, KPK Akan Selidiki Hal Ini!
Sejarah mencatat bahwa wilayah Kamchatka kerap dilanda gempa besar.
Pada Juli 2025 lalu, gempa bermagnitudo 8,9 pernah mengguncang kawasan ini dan memicu tsunami setinggi empat meter di Samudra Pasifik.
Gelombang tersebut bahkan membuat sejumlah negara seperti Hawaii dan Jepang harus melakukan evakuasi darurat.
Dengan riwayat kegempaan yang tinggi, kawasan Kamchatka disebut sebagai salah satu wilayah dengan aktivitas seismik paling aktif di dunia.
Gempa terbaru di Rusia ini kembali mengingatkan dunia akan bahaya nyata dari aktivitas tektonik di jalur cincin api Pasifik.
BACA JUGA:GEMPAR! KPK Ungkap 100 Agen Travel Lebih Diduga Ikut 'Main' Pengurusan Kuota Haji Tambahan
BACA JUGA:Ngeri! Penampakan Tsunami 4 Meter Gulung Rusia usai Gempa M8,7, Tenggelamkan Pabrik!
Meskipun Indonesia tidak terdampak langsung, BMKG tetap menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat.
Indonesia yang berada pada pertemuan tiga lempeng besar dunia memiliki risiko serupa, sehingga kesadaran publik terhadap mitigasi bencana perlu terus ditingkatkan.
Di tingkat global, sejumlah negara di kawasan Pasifik meningkatkan kewaspadaan pascagempa di Rusia.