Setelah itu, tahu pedas hasil olahan tersebut digoreng hingga matang.
Uniknya, proses penggorengan tahu MBG itu dilakukan di dalam kelas. Video aksi tersebut telah ditonton lebih dari 4 juta kali di TikTok.
BACA JUGA:7 Siswa SMAN 15 Jakarta Alami Keracunan usai Santap MBG, BPOM Turun Tangan
Kolom komentar pun dipenuhi reaksi warganet. Ada yang menilai Gen Z terlalu kreatif, ada pula yang menyindir.
"genz dikasih makanan hambar malah di daur ulang anj," tulis nayzxx di TikTok. , "mbg=mengolah bahan gratis," komentar arkanalayungaskara.
"ahli gizi: Gen z a," tulis fatshaoxa.
Bahkan, ada yang mengingatkan, "kemarin ada pisangnya dijadiin bolu, udah bener dikasih buah asli malah ditambah gula dan teman-temannya," kata zull.
Komentar paling menohok datang dari akun anak ayah, "lawannya ahli gizi adalah gen z."
Kreativitas atau Justru Kritik Program MBG?
Fenomena mendaur ulang tahu MBG menjadi tahu pedas menunjukkan dua sisi.
Di satu sisi, siswi SMA tersebut dianggap kreatif karena mampu mengolah makanan sederhana jadi camilan yang lebih menarik.
Namun, di sisi lain fenomena ini memperlihatkan masalah dalam program MBG, yaitu menu yang tidak variatif dan sering dianggap hambar oleh para siswa.
Banyak warganet menilai tren ini adalah bentuk kritik halus terhadap penyajian makanan MBG yang kerap monoton.
Meski begitu, kreativitas siswi SMA Majalaya mendaur ulang tahu MBG tetap mendapat apresiasi karena mengurangi potensi makanan terbuang percuma.
600 Siswa Keracunan, Dapur Penyedia MBG di Garut Ditutup Sementara, Penyebab Masih Diselidiki
Sebelumnya, sebanyak 657 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan setelah menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Insiden ini memicu penutupan sementara dapur penyedia makanan MBG yang berlokasi di Kecamatan Kadungora.