BACAKORAN.CO - Melihat maraknya kasus keracunan MBG yang menimpa para pelajar, pakar ungkap program ini harus distop sementara.
Hal ini diungkapkan oleh Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio yang menurutnya pemerintah harus melakukan evaluasi secara komprehensif.
Managing Partner PH&H Public Policy Interest Group itu dengan tegaskan sebut pemerintah jangan memaksakan program MBG tetap berjalan di tengah kekacauan yang sedang terjadi.
"Menurut saya, (MBG) harus segera dihentikan untuk dievaluasi. Setelah kita tahu sebabnya apa, diperbaiki, baru dilanjutkan. Jangan dipaksakan," ucap Agus, dilansir Bacakoran.co dari Bisnis.com, Jum'at (25/9/2025).
BACA JUGA:105 Siswa Keracunan MBG di Sumedang, Pemkab Turun Tangan Evaluasi Program
BACA JUGA:Puluhan Siswa SDN Ketapang Diduga Keracunan Akibat Menu Ikan Hiu Program MBG
Berdasarkan data dari Badan Gizi Nasional (BGN), tercatat 46 kasus dengan 5.080 penderita per 17 September 2025.
Disisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada 60 kasus dengan 5.207 penderita per 16 September 2025.
Agus pun menyoroti tim program MBG yang menurutnya tidak semuanya kompeten dan belum punya pengalaman mempuni.
Menurutnya setiap makanan yang akan akan turun dan disalurkan ke pelajar harus dicek oleh pihak BPOM.
BACA JUGA:Heboh! Murid Temukan Pecahan Kaca di Menu MBG SMAN 4 Batam, SPPG: Maaf
BACA JUGA:6.452 Siswa Keracunan, DPR, KPAI hingga YLKI Desak Pemerintah Evaluasi dan Stop Program MBG
"Program ini adalah program mempersiapkan anak-anak Indonesia bisa siap di tahun emas 2045. Jadi tolong jangan dikorupsi, jangan cari untung di situ," tegasnya.
Sebelumnya kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) makin sering terjadi di kalangan siswa.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, ungkap pemerintah belum berencana menghentikan program makan bergizi gratis (MBG).
