BACAKORAN.CO - Harga cabai merah keriting meroket hingga tembus Rp 60.767 per kilogram di Tingkat konsumen.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) pun bongkar biang kerok harga cabai bisa melambung jauh, di atas harga acuan.
Imbas Panen Amburadu?
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengungkap cuaca ekstrem masih menjadi “biang kerok” terbesar.
BACA JUGA:Ini Alasan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Tarif Cukai Rokok di 2026
BACA JUGA:Warga Gabut Auto Tajir! Nonton Video Receh Bisa Langsung Cair Rp250 Ribu ke Dompet Digital
“Curah hujan tinggi dan angin kencang memengaruhi tanaman cabai petani kita. Tren ini mirip tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.
Akibatnya, pasokan cabai merah keriting (CMK) menipis dan harga pun melambung.
Petani Alih Tanam, Pasokan Menyusut
Bukan hanya cuaca, Arief menambahkan bahwa banyak petani beralih menanam cabai rawit merah, sehingga stok cabai merah keriting kian terbatas.
BACA JUGA:Sempat Merosot, Harga Emas Antam Hari Ini Pecah Rekor Lagi, Naik Segini!
BACA JUGA:Perintah Eksekutif Trump, TikTok Dipaksa Lepas 80% Aset ke Investor Non-China
“Peralihan ini langsung berdampak pada jumlah pasokan di pasar,” tegasnya.
Data Bapanas: Harga Melejit di Pasar Konsumen
Menurut catatan resmi Bapanas harga cabai merah kerinting di Tingkat produsen Rp 51.662 per kg, dan tingkat konsumen Rp 60.767 per kg.
Angka ini jauh di atas Harga Acuan Pembelian (HAP) maupun Harga Acuan Penjualan (HAP).