BACAKORAN.CO — Sebuah video yang memperlihatkan bendera Merah Putih berukuran besar robek saat dikibarkan di tugu Monumen Nasional (Monas) viral di media sosial.
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (2/10/2025) dalam rangkaian gladi menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Dalam video yang beredar luas, terlihat bagian merah dari bendera yang terikat di tiang Monas robek saat proses pengibaran berlangsung.
Kejadian ini memicu beragam reaksi dari masyarakat, termasuk narasi negatif yang menyebut insiden tersebut sebagai bentuk kelalaian.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah memberikan klarifikasi resmi.
“Benar, tapi narasi negatifnya saja yang tidak benar,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (3/10/2025).
Penyebab Robeknya Bendera: Angin Kencang dan Uji Material
BACA JUGA:Publik Geram, Karyawan Hanung Bramantyo Dipukul Oknum Anggota TNI: Pelaku Ditahan Pomdam Jaya
Freddy menjelaskan bahwa insiden robeknya bendera terjadi akibat angin ekstrem yang bertiup di atas 20 knot saat gladi berlangsung.
“Benar bendera robek bagian warna merah saat akan dikibarkan, peristiwa ini terjadi saat gladi 2 Oktober 2025, dikarenakan angin bertiup sangat kencang,” katanya.
Ia menegaskan bahwa kejadian seperti ini merupakan hal yang wajar dalam proses latihan militer.
Gladi atau latihan rutin tidak hanya bertujuan mengasah keterampilan prajurit, tetapi juga menguji kekuatan material yang digunakan, termasuk kain bendera dan perlengkapan pendukung lainnya.
“Jadi dalam gladi, saya jelaskan di sini juga, bahwa dalam gladi, latihan, atau korehersial itu, kita memang menguji, selain kemampuan prajurit, juga menguji material yang kita gunakan,” lanjut Freddy.
Menurutnya, bahan kain bendera yang digunakan saat gladi pertama memang kurang baik, sehingga tidak mampu menahan terpaan angin kencang.
“Jadi bahan kain yang kita gunakan juga kurang bagus. Sehingga ada sedikit miss di situ,” sambungnya.