Ponpes Al Khoziny Rubuh Renggut Banyak Jiwa, Keluarga Korban Ingin Proses Hukum Berjalan, Real Kelalaian?

Rabu 08 Oct 2025 - 12:10 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

BACAKORAN.CO - Pihak keluarga korban merasa marah dan kecewa setelah kehilangan 4 orang keponakan sekaligus dalam ambruknya ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Ia inginkan agar kasus ini bisa di usut tuntas oleh pihak berwajib terkait dugaan kelalaian yang harus mempertanggungjawabkan ini di hadapan hukum.

"Kalau memang di situ ada human error atau kelalaian manusia dalam hal pembangunan, ya harus diproses. Penegakan hukum itu harus ditegakkan," kata Fauzi, dilansir Bacakoran.co dari CNN Indonesia, Rabu (8/10/2025).

Empat keponakan Fauzi yaitu MH, MS, BD dan A yang jadi korban tewas dalam tragedi bangunan bertingkat pesantren tersebut.

BACA JUGA:Basarnas Resmi Tutup Operasi Pencarian Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

BACA JUGA:Setelah Penyisiran Terakhir, Basarnas Resmi Tutup Pencarian Korban Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Fauzi juga sebut anak kandungnya, TM, yang juga 'nyantri' di ponpes itu selamat.

Mereka masih berusia sekitar 16-17 tahun dan berada di lantai dasar saat bangunan itu ambruk pada Senin (29/9/2025).

Fauzi juga menduga kondisi dari konstruksi gedung itu sebelum ambruk dinilainya memang sudah tak layak dan tidak memenuhi standar.

"Saya sudah konsultasi dengan yang lebih ahli. Dilihat dari konstruksinya memang tidak standar untuk pembangunan," ucap warga Depok, Jawa Barat yang berasal dari Bangkalan itu.

BACA JUGA:Terus Bertambah, Korban Meninggal Ponpes Al Khoziny Jadi 66 Orang, Ini Detailnya!

BACA JUGA:Update, 63 Korban Meninggal Dunia dalam Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Ini Kata Basarnas!

Fauzi juga menyebutkan soal adanya santri yang ikut bekerja saat proses pembangunan atau pengecoran gedung yang menurutnya, bisa mengarah pada bentuk dugaan eksploitasi anak.

"Santri pada saat itu dipekerjakan. Nanti bukan tidak mungkin ada eksploitasi anak di sana. APH (aparat penegak hukum) jangan berhenti di evakuasi saja, tapi juga proses hukumnya harus jalan," tegasnya.

Sebelumnya setelah dilakukan penyisiran terakhir di area runtuhan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) resmi tutup pencarian korban runtuhan Ponpes Al Khoziny, Selasa (7/10/2025).

Kategori :