Di saat yang sama, dolar AS melemah, membuat komoditas berdenominasi dolar seperti perak menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri. Permintaan pun meledak.
Deja Vu Tahun 2011, Tapi dengan Pondasi Lebih Kuat
Terakhir kali perak menembus US$50 terjadi pada tahun 2011, ketika dunia dilanda krisis keuangan dan inflasi tinggi.
Namun kali ini kondisinya jauh berbeda.
Reli 2025 ditopang oleh fondasi industri yang kokoh, investor institusional yang agresif, dan gangguan pasokan nyata, bukan sekadar spekulasi pasar.
Analis: “Perak Sedang di Jalur Super Bullish”
Menurut para pengamat pasar, reli ini belum akan berhenti.
Selama inflasi masih tinggi, suku bunga rendah, dan permintaan industri kuat, tren bullish perak diprediksi bertahan hingga akhir tahun bahkan menembus 2026.
BACA JUGA:Suku Bunga KUR BRI 2025 Tetap Ringan, Cek Detailnya di Sini!
“Perak kini berada di momen emasnya sendiri. Cepat, langka, dan sangat diminati,” ujar salah seorang analis logam mulia dari Metals Focus dilansir dari Reuters.