Izin Tak Ikut Kegiatan Sore, Santri Ini Berbuat Nekad Membuat Orang Tuanya Berurai Air Mata

Senin 13 Oct 2025 - 15:53 WIB
Reporter : Doni Bae
Editor : Doni Bae

BACAKORAN.CO -- Kabar duka datang dari salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim. Sabtu sore 11 Oktober 2025 sekira pukul 15.30 WIB, seorang santri berinisial GP (13) berbuat nekad.
GP diduga mengakhiri hidupnya dengan cara tidak wajar. Dia diduga gantung diri.
Tentu saja kabar ini membuat seluruh penghuni ponpes itu berduka dan penuh tandatanya mengapa rekan mereka melakukan perbuatan yang dilarang agama itu.
Kabar inipun membuat orang tua santri tersebut menangis pilu. Betapa tidak, anak laki-laki yang ceria dan selama ini menjadi harapan orang tua, tiba-tiba saja dikabarkan telah tiada.

BACA JUGA:Tangis Santri Pecah! Update Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Jadi 37 Usai Ponpes Al Khoziny Ambruk

BACA JUGA:Kebakaran Pondok Pesantren Al-Inayah Gunungsindur: Korsleting Listrik Hanguskan 3 Kamar Santri

Belum diketahui pasti  permasalahan apa yang dipendam GP, hanya sedikit data yang diterima media dari petugas. Informasi yang didapat, sebelum kejadian korban sempat meminta izin kepada rekannya untuk tidak mengikuti kegiatan sore di Ponpes. 
Kepada temannya GP mengaku  kurang enak badan dan ingin beristirahat di kamar.
Sore hari menjelang maghrib sekira pukul 17.45 WIB, tiga rekan sekamar GP di asrama yang baru usai mengikuti kegiatan sore yaitu MH, MU dan RE kembali ke kamar. 
Ketiganya tersentak kaget karena mendapati korban  dalam posisi tergantung dengan leher terjerat kain sarung yang salah satu ujungnya diikatkan pada palang atap kamar.

BACA JUGA:Candi Surawana Kediri, Warisan Budaya Majapahit yang Bersejarah di Jawa Timur

BACA JUGA:Tekan Resiko Keracunan Program MBG, BGN Latih 10.000 Petugas SPPG: untuk Memahami Prinsip Higienis!

Dalam keadaan takut dan gemetar, ketiga rekan GP berteriak dan melaporkan kejadian tersebut kepada ustad mereka.
Lalu pengurus pondok menurunkan korban dan melepaskan kain sarung yang menjerat leher korban dengan harapan nyawa korban dapat diselamatkan. 
Pengurus Ponpes selanjutnya melaporkan peristiwa tersebut kepada Pemerintah Desa setempat dan korban dilarikan ke RSUD Pratama Lubai Ulu untuk penanganan medis lebih lanjut.
Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra melalui Kasi Humas AKP RTM Situmorang saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa santri diduga gantung diri tersebut. 

BACA JUGA:Perokok Auto Senyum! Purbaya: Tahun Depan Harga Rokok Aman, Cukai Gak Naik!

BACA JUGA:Bulog Bakal ‘Naik Kelas’, Jadi Badan Khusus! Ini Alasan Pemerintah!

"Personel kepolisian sudah mendatangi dan mengamankan TKP serta meminta keterangan saksi dan melakukan penyelidikan awal," jelas  Kasi Humas, Senin 13 Oktober 2025.
Lebih lanjut, Situmorang menerangkan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis RSUD Pratama Lubai Ulu, tidak ada tanda kekerasan lain di tubuh korban. 
"Hanya terdapat jejak bekas jeratan melingkar di leher korban. Korban dinyatakan meninggal dunia pukul 19.20 WIB," katanya.
Lebih lanjut Kasi Humas mengungkapkan berdasarkan keterangan awal dari pihak Ponpes dan  keluarga, korban diketahui tidak memiliki permasalahan dalam kesehariannya. 
"Penyelidikan tetap dilanjutkan untuk memastikan motif dan kronologi lengkap kejadian,"katanya.

Kategori :