BACA JUGA:Kepsek Tampar Siswa Merokok, 630 Murid SMAN 1 Cimarga Mogok Serentak!
Hal ini menunjukkan betapa cepatnya kemampuan AI generatif — seperti ChatGPT dan Midjourney — dalam menggantikan peran manusia di bidang kreatif dan administratif.
Di Balik Ancaman, Ada Peluang Baru
Namun, tidak semua kabar buruk.
Di tengah ancaman PHK massal, AI juga melahirkan peluang baru bagi mereka yang siap beradaptasi.
BACA JUGA:Pengedar Sabu di Jalan Bima Prabumulih Diciduk Polisi yang Menyamar Menjadi Pembeli
Hampir 70% perusahaan kini mencari pekerja dengan kemampuan merancang dan mengembangkan teknologi AI.
Sementara 62% lainnya ingin merekrut karyawan yang mampu bekerja berdampingan dengan mesin cerdas.
Laporan WEF menyebut jika dampak sesungguhnya dari teknologi bukan hanya menggantikan manusia.
Tapi juga meningkatkan produktivitas dan memperkuat keterampilan manusia lewat kolaborasi manusia–mesin.
BACA JUGA:KTT Gaza Berlangsung Lancar, Trump Puji Prabowo di Depan Dunia:
“AI bukan hanya tentang penggantian, tapi tentang evolusi. Mereka yang mampu beradaptasi akan memimpin masa depan,” tulis laporan itu.
Fakta di Lapangan: PHK Sudah Terjadi!
Meskipun WEF mencoba memberi nada optimistis, kenyataan di lapangan berbeda.
Sejumlah perusahaan teknologi besar seperti Dropbox dan Duolingo terang-terangan mengakui jika mereka melakukan PHK karena AI mengambil alih banyak fungsi manusia.