Ia menyebut jumlah BUMN akan dipangkas drastis dari sekitar 1.000 perusahaan menjadi hanya sekitar 200.
Tujuannya? Efisiensi dan optimalisasi keuntungan.
“Dengan jumlah yang lebih ramping, pengelolaan akan lebih fokus dan efisien. Pendapatan BUMN bisa naik satu hingga dua persen, bahkan lebih,” ungkapnya.
Prabowo menilai selama ini banyak BUMN yang tidak produktif, bahkan saling tumpang tindih
BACA JUGA:BGN Kembalikan Anggaran MBG Rp70 Triliun, Menkeu Purbaya: Belum Dianggarkan, Jadi Uangnya Nggak Ada
Dengan penyederhanaan struktur, ia ingin BUMN bertransformasi menjadi mesin penggerak ekonomi nasional yang kuat dan modern.
Indonesia Menuju Era BUMN Super Kompetitif
Kebijakan ini juga dianggap sebagai sinyal kuat jika pemerintahan Prabowo tak main aman.
Ia ingin Indonesia bersaing langsung dengan raksasa ekonomi dunia.
BACA JUGA:Demo Mahasiswa Jayapura Anarkis Bom Molotov Disiapkan Massa, Kapolresta: Aksi Disusupi Provokator!
Langkah membuka peluang bagi ekspatriat di posisi strategis disebut-sebut akan mempercepat transfer teknologi, memperkuat manajemen modern, dan membawa BUMN ke level global.