Ini Alasan Presiden Prabowo Bolehkan Ekspatriat Pimpin BUMN, Sampai Ubah Regulasi!

Kamis 16 Oct 2025 - 16:12 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACA JUGA:Anggota Forum Kades Ungkap Upeti Kepada Aparat Penegak Hukum Sudah Menjadi Tradisi, Sebut Satu Nama APH

Ia menyebut jumlah BUMN akan dipangkas drastis  dari sekitar 1.000 perusahaan menjadi hanya sekitar 200.

Tujuannya? Efisiensi dan optimalisasi keuntungan.

“Dengan jumlah yang lebih ramping, pengelolaan akan lebih fokus dan efisien. Pendapatan BUMN bisa naik satu hingga dua persen, bahkan lebih,” ungkapnya.

Prabowo menilai selama ini banyak BUMN yang tidak produktif, bahkan saling tumpang tindih

BACA JUGA:BGN Kembalikan Anggaran MBG Rp70 Triliun, Menkeu Purbaya: Belum Dianggarkan, Jadi Uangnya Nggak Ada

BACA JUGA:Prabowo Akan Resmikan Sekolah Rakyat November Ini di 165 titik, Target Besar Bantu Pendidikan Indonesia

Dengan penyederhanaan struktur, ia ingin BUMN bertransformasi menjadi mesin penggerak ekonomi nasional yang kuat dan modern.

Indonesia Menuju Era BUMN Super Kompetitif

Kebijakan ini juga dianggap sebagai sinyal kuat jika pemerintahan Prabowo tak main aman.

Ia ingin Indonesia bersaing langsung dengan raksasa ekonomi dunia.

BACA JUGA:Demo Mahasiswa Jayapura Anarkis Bom Molotov Disiapkan Massa, Kapolresta: Aksi Disusupi Provokator!

BACA JUGA:Makin Canggih ini Modus Scamming WhatsApp yang Tipu Rahmat Shah Rp 254 Juta, Ketahui Inilah Cara Mencegahnya

Langkah membuka peluang bagi ekspatriat di posisi strategis disebut-sebut akan mempercepat transfer teknologi, memperkuat manajemen modern, dan membawa BUMN ke level global.

Kategori :